Sosok Senior Aniaya Santri di Sukoharjo hingga Tewas karena Tak Diberi Rokok, Masih di Bawah Umur

Sosok senior pelaku penganiayaan santri hingga tewas di Ponpes Az-Zayadiyy Sukoharjo, Jawa Tengah, kini telah terungkap.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo---Sosok senior pelaku penganiayaan santri hingga tewas di Ponpes Az-Zayadiyy Sukoharjo, Jawa Tengah, kini telah terungkap. 

Melihat situasi tersebut, pelaku langsung memalak rokok dari siswa kelas VIII namun ditolak.

"Kemudian pelaku meminta rokok kepada salah satu anak kelas VIII, dijawab tidak punya dan tidak dikasih pelaku minta ke anak lainnya diberi 2 batang," lajut Sigit.

Santri Ponpes Az-Zayidiyy Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo yang meninggal dunia diduga karena menjadi korban bullying senior.
Santri Ponpes Az-Zayidiyy Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo yang meninggal dunia diduga karena menjadi korban bullying senior. (Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin)

Entah apa yang membuat pelaku gelap mata hingga nekat menendang dan memukul salah satu murid kelas VIII tersebut yang ternyata adalah sosok Abdul Karim.

Akibat perbuatan pelaku, Abdul Karim sampai tidak sadarkan diri.

"Lalu marah ke yang tidak memberi (korban) ditendang dan dipukul hingga tak sadarkan diri," tambah Sigit.

Sosok Korban

Abdul Karim Putra Wibowo adalah putra sulung dari pasangan Tri Wibowo dan Yuli Sri Utami ini berasal dari Kota Solo.

Baca juga: Tim Hadroh Santri Putri Berhasil Meraih Juara 3 Tingkat Provinsi Jawa Barat.  

Abdul Karim juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

Guru ngaji korban, Slamet Widodo mengatakan bahwa putranya sudah bersahabat dengan Abdul Karim sejak kecil.

Setiap pulang dari pondok, mereka pun masih berinteraksi.

"Sebelum anak itu mondok waktu SD, nggak mondok posisi di rumah selalu berinteraksi dengan saya karena murid TPA saya. Setiap dia pulang ke rumah saya,” ungkap Slamet, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TribunSolo.

Menurut Slamet, Abdul Karim selalu mengajak anaknya salat berjamaah di masjid menjelang waktu adzan. 

"Anaknya baik santun rajin ke masjid. Almarhum mengajak anak saya ke masjid tiap hari. Apalagi kalau pulang dari pondok dia seperti itu rutin," tuturnya.

Sempat Buat Status Medsos

Slamet juga mengatakan, putranya yang bernama Azzam sempat melihat status media sosial Abdul Karim.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved