Gempa Kabupaten Bandung

Ada 5 Gempa Susulan Setelah Gempa Bumi Berkekuatan 5,0 Magnitudo, Disebabkan Sesar Garsela 

Lima kali gempa bumi susulan (aftershock) terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). 

|
Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Adi Ramadhan Pratama
Bangunan roboh menimpa mobil akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo di Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lima kali gempa bumi susulan (aftershock) terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). 

Gempa susulan tersebut bermagnitudo terbesar mencapai 3,1.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, Sesar Garsela menjadi pemicu gempa yang mengguncang kawasan Bandung hingga terasa sampao Garut dan sekitarnya. 

Berdasarkan hasil hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ini berada di darat, tepatnya 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung.

Gempa  berpusat pada 7,23 derajat lintang selatan dan 107, 65 derajat bujur timur. Kedalamannya 10 kilometer.

“Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal,” ujar Daryono, Rabu.

Menurutnya, gempa tektonik tersebut menyebabkan guncangan kuat di beberapa daerah di Kabupaten Bandung. 

Baca juga: 14 Orang Terluka akibat Gempa Kabupaten Bandung, SAR Bandung Masih Tunggu Asesmen BPBD

Akibatnya, gempa bumi dirasakan cukup kuat di wilayah Majalaya dengan intensitas gempa mencapai skala III-IV MMI. 

Kemudian, di wilayah Banjaran, intensitas gempa mencapai III MMI, dengan getaran terasa seolah-olah truk besar melintas.

Wilayah lain yang terdampak gempa termasuk Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, dan Cileunyi, dengan intensitas getaran berkisar antara II hingga III MMI. 

Dia menegaskan, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. 

Baca juga: Empat Rumah dan Satu Sekolah di Garut Rusak akibat Gempa, BPBD Lakukan Pemantauan di Pasirwangi

“Berdasarkan lokasi episenter yang berada di daratan dan hasil pemodelan yang kami lakukan, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami,” kata dia. 

Pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar. 

“Kami meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucap Daryono.

Dia pun meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, dan memastikan kondisi rumah aman sebelum kembali ke dalamnya. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved