Sampai Tidur di Aspal, Kisah Wisatawan Terjebak 10 Jam di Puncak Bogor, Berikut Fakta-faktanya
Sekitar pukul 19.00 ketika almarhum selesai rekreasi di Agro Wisata, dia naik bis lalu merasakan pusing.
Informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, korban meninggal sekira pukul 21.00 WIB.
"Infonya korban ini punya asma," kata warga disekitar lokasi kejadian.
Hingga kini, almarhum sementara masih disemayamkan di masjid yang berada disekitar lokasi.
"Almarhum disemayamkan di masjid Al Bustam, dekat kantor agro," kata Ani, wisatawan yang berada dilokasi kejadian.
Ia menyebut, ambulans belum bisa mencapai lokasi karena arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor masih macet total.
"Sudah minta ambulans. Lokasi tidak bisa dicapai (ambulans), Jalan Raya depan Gunung Mas tidak bergerak ke arah Jakarta. Di area gunung mas pun macet nggak gerak ngantri mau keluar," terang Ani.
Menurut dia, korban bersama rombongannya terjebak macet sekitar 8 jam.
"Bus yang terdapat korban meninggal juga terjebak di Gunung Mas sejak jam 13.00 WIB," tandasnya.
Jalur Alternatif Juga Macet
Kemacetan bukan hanya terjadi di ruas utama Jalan Raya Puncak Bogor.
Namun juga di ruas jalan alternatif yang bisa dilintasi untuk menuju kawasan Puncak Bogor maupun sebaliknya.
Baik kendaraan roda dua dan roda empat harus sabar mengantre karena badan jalan yang kecil dipenuhi antrean kendaraan yang didominasi mengarah ke Puncak Bogor.
Khusus kendaraan roda empat yang mengarah kenatas, pada Minggu (15/9/2024) petang masih tertahan di kawasan Ciawi karena penerapan one way dari arah Puncak ke Jakarta.
Namun penerapan one way ini diawali pengurasan kendaraan ke atas yang memakan waktu lama.
Membludaknya pengendara motor menjadi pemicu lamanya penerapan one way.
"Penyebabnya adanya hambatan-hambatan roda dua banyak melambung memakan jalur one way, seharusnya bisa tiga jalur ke atas menjadi dua jalur," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama kepada wartawan, Minggu.
Sementara ini pun penerapan one way ini tidak diketahui sampai kapan sampai arus kembali dinormalkan.
Karena lamanya penerapan one way tergantung situasi di lapangan.
"Sifatnya masih tentatif melihat dari ramainya arus lalu lintas yang akan naik ke arah Puncak," ungkapnya.
AKP Rizky Guntama menjelaskan, selain banyaknya persimpangan juga akibat banyak kendaraan roda dua dari arah berlawanan yang melambung saat diberlakukan one way
"Penyebabnya adanya hambatan-hambatan roda dua banyak melambung memakan jalur one way, seharusnya bisa tiga jalur ke atas menjadi dua jalur," kata AKP Rizky Guntama.(*)
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
Sebagian Artikel Tayang di Tribunnews.com
Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Per Tahun, Wali Kota Farhan Berjuang Hidupkan Lagi Bandara Husein |
![]() |
---|
Bandung Selatan Bakal Punya Tol Baru dan Kereta Gantung guna Atasi Macet Parah di Ciwidey |
![]() |
---|
Notarius Run Ikano Unpad Disambut Meriah, Muhammad Farhan: Sport Tourism Dongkrak Wisata Bandung |
![]() |
---|
Arus Balik Libur Panjang di Garut Padat, Polisi Sudah 7 Kali Lakukan 'One Way' |
![]() |
---|
Wisata di Bandung Lesu saat Libur Panjang, Diduga Dampak Aksi Demo Sebelumnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.