Platform Penukaran Kripto Indodax Dihack, Sidik Siber Sebut Pentingnya Tinjau Ulang Kemanan Digital
Dalam transaksi mencurigakan itu, aset senilai US$14,4 juta atau sekitar Rp221 miliar ditukarkan menjadi Ether.
Dengan demikian, jika terjadi upaya peretasan yang melibatkan rekayasa sosial (social engineering), semua pihak di dalam perusahaan dapat mengenali dan mengambil tindakan yang sesuai. Kesadaran akan ancaman siber bukan hanya tanggung jawab tim keamanan, tetapi juga harus menjadi bagian dari budaya perusahaan.
5. Kolaborasi dengan Lembaga Keamanan Siber dan Pemerintah
Ancaman siber adalah masalah global yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Di sinilah pentingnya bekerja sama dengan lembaga-lembaga keamanan siber, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Indonesia, untuk berbagi informasi terkait ancaman siber, mengadopsi standar keamanan terbaik, dan mengikuti regulasi yang ditetapkan.
Kolaborasi ini juga penting dalam memitigasi dampak ekonomi dari serangan siber yang tidak hanya mempengaruhi perusahaan, tetapi juga stabilitas sektor finansial secara keseluruhan. Perusahaan seperti Indodax harus menjadi bagian aktif dalam dialog ini untuk memastikan bahwa mereka mematuhi standar keamanan nasional dan internasional. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indodax Diserang Hacker, Ancaman Keamanan Platform Digital Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
HEBOH Data 4,6 Juta Warga Jawa Barat Dihack, Disdukcapil Cimahi Klaim Masih Aman |
![]() |
---|
Sebut Tidak Ada Kebocoran dan Jual Beli Data Warga Jabar, Wagub Erwan: Itu Hanya Klaim |
![]() |
---|
Viral Hacker Klaim Retas Data Jabar, Disdukcapil Pangandaran: Data Warga Aman Terkendali |
![]() |
---|
Diskominfo Jabar Pastikan Data Warga Aman, Dugaan Kebocoran Data yang Diretas Tidak Benar |
![]() |
---|
Pakar ITB Sebut Peretasan Data 4,6 Juta Warga Jabar Valid, Lemahnya Sistem Keamanan Jadi Penyebab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.