Platform Penukaran Kripto Indodax Dihack, Sidik Siber Sebut Pentingnya Tinjau Ulang Kemanan Digital
Dalam transaksi mencurigakan itu, aset senilai US$14,4 juta atau sekitar Rp221 miliar ditukarkan menjadi Ether.
Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan teknologi mutakhir, manajemen risiko yang cermat, dan kolaborasi yang kuat, perusahaan seperti Indodax dapat membangun pertahanan yang lebih tangguh terhadap ancaman siber di masa depan.
“Di Sidik Cyber, kami percaya bahwa keamanan siber harus menjadi ekosistem yang kolaboratif dan terus berkembang untuk melindungi masa depan digital yang aman bagi semua,” katanya.
Langkah strategis memperkuat ketahanan terhadap ancaman siber
1. Membangun Infrastruktur Keamanan Berbasis Zero-Trust
Di era ancaman siber yang semakin canggih, menerapkan model keamanan tradisional tidak lagi cukup. Pendekatan Zero-Trust adalah langkah pertama yang harus diambil. Zero-Trust berarti bahwa tidak ada entitas, baik internal maupun eksternal, yang secara otomatis dipercaya hingga identitas dan keamanannya diverifikasi secara ketat.
Penerapan enkripsi end-to-end, segmentasi jaringan, serta autentikasi multi-faktor (MFA) adalah beberapa contoh dari pendekatan ini.
Untuk Indodax, ini berarti bahwa setiap pengguna, setiap perangkat, dan setiap aplikasi harus menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat sebelum diizinkan mengakses platform. Dengan begitu, meskipun terjadi pelanggaran di satu bagian sistem, hal ini tidak akan berdampak luas ke seluruh platform.
2. Implementasi Pemantauan 24/7 dengan Kecerdasan Buatan (AI)
Kecepatan dalam mendeteksi serangan adalah kunci untuk mengurangi dampaknya. Di sinilah teknologi Artificial Intelligence (AI) memainkan peran penting. Sistem berbasis AI mampu menganalisis pola lalu lintas data dan mendeteksi anomali dalam waktu nyata, sehingga serangan siber dapat segera diidentifikasi dan direspons dengan cepat.
Dalam kasus Indodax, implementasi AI untuk pemantauan transaksi yang mencurigakan dapat mengurangi dampak dari serangan sebelum skala kerusakan menjadi masif. Platform dapat memanfaatkan AI untuk memberikan peringatan dini, memblokir transaksi mencurigakan, dan secara otomatis mengkarantina aktivitas yang dianggap berisiko.
3. Audit Keamanan Rutin dan Simulasi Serangan (Red Teaming)
Audit keamanan rutin adalah keharusan bagi semua perusahaan yang mengelola data sensitif, seperti platform mata uang kripto. Melalui audit ini, perusahaan dapat menemukan celah-celah dalam infrastruktur mereka sebelum para peretas menemukannya. Selain itu, simulasi serangan (red teaming) memungkinkan perusahaan untuk menguji ketahanan sistem mereka dalam skenario dunia nyata.
Indodax dan perusahaan sejenis harus mengadopsi budaya ini sebagai bagian dari strategi keamanan jangka panjang mereka. Hal ini juga melibatkan penggunaan jasa pihak ketiga untuk memastikan bahwa audit keamanan dilakukan secara obyektif dan independen.
4. Edukasi dan Pelatihan Keamanan Siber untuk Semua Stakeholders
Salah satu komponen penting dalam pendekatan holistik adalah memastikan bahwa seluruh tim perusahaan, dari level tertinggi hingga yang terendah, memahami pentingnya keamanan siber. Pelatihan keamanan secara berkala tidak hanya untuk tim IT, tetapi juga untuk manajemen, operasional, dan bahkan pengguna platform.
HEBOH Data 4,6 Juta Warga Jawa Barat Dihack, Disdukcapil Cimahi Klaim Masih Aman |
![]() |
---|
Sebut Tidak Ada Kebocoran dan Jual Beli Data Warga Jabar, Wagub Erwan: Itu Hanya Klaim |
![]() |
---|
Viral Hacker Klaim Retas Data Jabar, Disdukcapil Pangandaran: Data Warga Aman Terkendali |
![]() |
---|
Diskominfo Jabar Pastikan Data Warga Aman, Dugaan Kebocoran Data yang Diretas Tidak Benar |
![]() |
---|
Pakar ITB Sebut Peretasan Data 4,6 Juta Warga Jabar Valid, Lemahnya Sistem Keamanan Jadi Penyebab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.