Ramai Isu Megathrust, Warga Pangandaran Sudah Lakukan Mitigasi Bencana, Berkas Penting Masuk Tas

Isu megathrust yang kini ramai diperbincangkan membuat sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, khawatir.

Penulis: Padna | Editor: Giri
padna/tribun jabar
Pantai Pangandaran yang penuh sampah. Foto diambill Rabu (10/4/2024). Masyarakat Pangandaran sudah melakukan mitigasi bencana setelah isu megathrust merebak. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Isu megathrust yang kini ramai diperbincangkan membuat sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, khawatir.

Namun, kekhawatiran tersebut membuat mereka meningkatkan kewaspadaan jika megathrust benar-benar terjadi.

Di antaranya, dengan melakukan mitigasi potensi bencana di internal keluarga masing-masing.

Seorang warga di Cibenda, Nur Fadilah (25), mengatakan, dia bersama istri sudah melakukan mitigasi sejak ramai ada isu megathrust.

"Kita sudah siapkan berkas-berkas penting yang dimasukkan ke dalam satu tas. Termasuk, pakaian utama kita dan anak," ujar Nur Fadilah kepada Tribun Jabar di Pangandaran, Kamis (12/9/2024) pagi.

Selain itu, dia pun sudah menyiapkan satu kendaraan sepeda motor yang siap siaga ketika ada bencana. 

Baca juga: Lapas Kelas 1 Sukamiskin Siapkan Mitigasi Ancaman Gempa Bumi dan Megathrust untuk Minimalkan Risiko

"Untuk BBM, kita pastikan dalam kondisi full. Karena, nanti kalau ada bencana pasti tidak keburu nyari BBM. Kan, pasti banyak orang panik," katanya.

Jadi, dia mengaku sudah siap ketika menghadapi gempa bumi berkekuatan besar yang disusul tsunami. Meskipun, dia sebenarnya tinggal cukup jauh dari pantai.

"Kan, mitigasi itu perlu. Kita sebagai orang Pangandaran harus siap siaga. Kita harus belajar waktu tsunami dulu. Makanya, kita harus antisipasi betul. Kan, tidak tahu kapan megathrust itu terjadi," ucap Nur Fadilah.

Baca juga: Badan Geologi Sebut Aktivitas Subduksi pada Zona Megathrust Sebabkan Gempa di Sukabumi Kemarin

Hal serupa disampaikan Ikhsan (34), warga di Kecamatan Parigi. Dia mengaku sudah melakukan mitigasi kebencanaan gempa bumi dan tsunami.

"Kita siapkan tas penting di dekat pintu keluar. Jadi, kalau ada apa-apa tinggal langsung evakuasi. Ini penting, karena kita tidak tahu kapan bencana terjadi," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved