Sosok Faisal Basri Ekonom Sekaligus Sekjen PAN Pertama Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya

Inilah sosok Faisal Basri, ekonom senior yang meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Faisal Basri, ekonom senior yang meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.

Kabar Faisal Basri bin Hasan Basri meninggal dunia dikonfirmasi oleh Staf Khusus Meneteri Keuangan Yustinus Prastowo.

“Iya, kami sudah menerima infonya juga,” ujar Yustinus, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Faisal Basri meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Adapun jenazah Faisal Basri disemayamkan di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.

“Info pemakaman berangkat sekitar ba’da ashar dari Mesjid Az Zahra, Gudang peluru, Tebet, Jakarta Selatan,” tulis pihak keluarga.

Baca juga: Heboh Pria Serobot Antrean di SPBU Nyaris Dihajar, Ngeyel saat Ditegur: Yang Lain Juga Gak Marah

Sosok Faisal Basri

Faisal Basri lahir pada 6 November 1958 di Bandung dari pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution.

Faisal Basri juga dikenal sebagai salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Adam Malik.

Semasa hidupnya, Faisal Bari pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Jakarta.

Kemudian melanjutkan pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Saat menjadi mahasiswa, Faisal aktif di berbagai kegiatan kampus, salah satunya ketika terlibat dalam gejolak melawan Normalisasi Kegiatan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) era Orde Baru. 
Setelah menamatkan S-1, Faisal Basri melanjutkan studinya ke Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Ia lulus dari universitas ini pada 1988 dengan gelar magister of arts (MA).

Perjalanan karier

Faisal Basri sempat bekerja sebagai peneliti pangkat Junior Reserach Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakar (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981.

Perjalanan karier Faisal Basri berlanjut sebagai Wakil Direktur LPEM pada 1991 dan Direktur LPEM pada 1993. 

Di samping menjadi peneliti, putra berdarah Batak Mandailing ini juga aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. 

Ia biasa mengajar Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi. 

Faisal Basri juga mengajar di Program Magister Akuntansi, Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (PNPM), dan Program Pascasarjana UI pada 1988-2024. 

Baca juga: Sebanyak 120 Anggota DPRD Jabar Periode 2024-2029 Dilantik di Gedung Merdeka

Di Fakultas Ekonomi UI, Faisal sempat menduduki beberapa posisi penting, seperti Kepala Departemen Ekonomi dan Studi Pembangunan UI periode 1995–1998. 

Ia juga ditunjuk sebagai Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi Universitas Indonesia periode 1991–1998 dan Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU Ekonomi UI periode 1989–1990 dan 1991–1993. 

Di luar aktivitasnya sebagai pengajar, Faisal Basri menjadi salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada 1995-2000. 

Kiprah Faisal Basri di politik dan pemerintahan 

Faisal Basri menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang menjadi cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) saat awal reformasi. 

Dari situlah, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PAN pertama pada 1998-2000. 

Faisal Basri memutuskan mundur dari PAN pada Januari 2001, namun tetap aktif di politik dengan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia. 

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I pada 2004-2010. 

Pada Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012, Faisal Basri maju sebagai calon gubernur melalui jalur independen. 

Tetapi, ia kalah dengan pasangan calon lainnya yaitu Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid. 

Kepakaran di bidang ekonomi pernah mengantarkan Faisal Basri sebagai Pakar Ekonomi pada P3I DPR RI pada 1994–1995. 

Ia juga dipercaya sebagai Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Ditjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi pada 1995-1999. 

Semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Faisal Basri pernah ditunjuk sebagai tim ahli Satuan Tugas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved