BREAKING NEWS Kaesang Akhirnya Terlihat setelah Ramai Pemberitaan soal Jet Pribadi: Rapat Dulu

Pantauan Tribunnews.com pada pukul 15.22 WIB, sebuah mobil Toyota Fortuner hitam bernomor polisi B 1566 ZZH berhenti tepat di depan pintu masuk

Editor: Ravianto
Ibriza Fasti Ifhami/Tribunnews
Ketum PSI Kaesang Pangarep, setibanya di kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (Ibriza) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kaesang Pangarep hadir di kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di Jakarta Pusat, pada Rabu (4/9/2024).

Kehadiran Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantornya menjadi jawaban atas isu putra Presiden Jokowi itu "menghilang" setelah ramainya kabar mengenai penggunaan jet pribadi untuk liburan ke luar negeri.

Pantauan Tribunnews.com pada pukul 15.22 WIB, sebuah mobil Toyota Fortuner hitam bernomor polisi B 1566 ZZH berhenti tepat di depan pintu masuk kantor DPP PSI.

Pintu mobil tersebut pun terbuka, kemudian tampak Kaesang turun dari mobil yang ditumpanginya tersebut.

Ia terlihat mengenakan kemeja berwarna biru tua. Ketum PSI itu dikawal oleh seorang anggota Paspampres.

Saat ditemui, Kaesang belum mau diwawancara. Ia menyebut, ada rapat yang harus dilakukannya bersama PSI terlebih dahulu.

Baca juga: KPK Tegaskan Tak Berwenang Cari Keberadaan Kaesang, Jubir: Harus Ada Dasarnya

"Rapat dulu, rapat dulu," ucap Kaesang, kepada Tribunnews.com, pada Rabu (4/9/2024).

Demokrat Membela

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan pengalihan isu dengan memeriksa Putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Pemeriksaan itu berkaitan dugaan gratifikasi pemakaian jet pribadi ke Amerika Serikat (AS).

"Jadi menurut saya KPK itu ada mau mengalihkan masalah," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Benny pun menilai KPK seharusnya menyelesaikan kasus yang masih mangkrak. Dia menyatakan lembaga anti rasuah seharusnya menyelesaikan kasus eks Ketua KPK Firli Bahuri.

"Buat saya yang enggak perlu gitu loh. Yang di depan mata selesaikan lah kasus-kasus yang sudah jadi tersangka tapi enggak diproses. KPK mending selesaikan kasus Firli, ya kan," jelasnya.

Selain itu, Benny pun meminta KPK menyelesaikan kasus Harun Masiku yang masih belum kunjung ditangkap. Padahal, tersangka telah lama menjadi buronan KPK.

"Saya tanya apa motifnya KPK itu cari Kaesang mendingan cari Harun Masiku, mendingan cari siapa lagi banyak yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK dan sekarang DPO mendingan sibuk mencari mereka itu. Jangan mencari sesuatu yang aneh gitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membantah Kaesang bersembunyi seusai viral pemakaian jet pribadi ke AS.

Dia menyampaikan ketua umumnya itu sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024 lalu. 

"Mas Kaesang sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024, pagi hari. Siangnya setelah salat Zuhur, Mas Kaesang langsung bergabung di DPP PSI," kata Raja Juli dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024). 

Bahkan, Wamen ATR/BPN itu juga menyampaikan Kaesang sempat memimpin rapat koordinasi finalisasi dukungan PSI di dalam Pilkada Serentak 2024.

Dia pun mengetahui betul Kaesang tidak pernah bersembunyi lantaran selalu menemani sejak pulang dari AS. 

"Bila tidak ke luar kota, sore atau malam setelah jam kantor, saya secara pribadi selalu bertemu dengan Mas Kaesang, berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024," jelasnya. 

Terpisah, Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menjamin KPK dapat mengusut dugaan gratifikasi yang menyeret nama Kaesang. Menurutnya, lembaga anti rasuah tetap bisa melakukan pemeriksaan meski Kaesang bukan penyelenggara negara. 

"Kita juga hanya melihat Kaesang sebagai bukan penyelenggara negara. Kita harus melihat Kaesang kaitannya dengan penyelenggara negara gitu. Ada keluarganya atau apa," ucap Nawawi, dikutip dari Kompas.com, Selasa. 

Nawawi menjelaskan, dugaan gratifikasi Kaesang tidak bisa dianggap secara personal atau individu.

Ia mengatakan, KPK tetap memiliki kewenangan mengusut dugaan gratifikasi yang menyangkut keluarga pejabat publik. 

Sementara itu, Kaesang merupakan putra bungsu Jokowi dan adik kandung wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. 

"Kita mengenal instrumen-instrumen hukum seperti trading influence perdagangan pengaruh apakah memang kemudahan yang diperoleh oleh yang bersangkutan itu tidak terkait jabatan yang barangkali oleh sanak kerabatnya," terangnya.

Diketahui, Kaesang memang sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi pemakaian fasilitas jet pribadi. Adpun pesawat jet pribadi itu dengan jenis Gulfstream dengan nomor registrasi N588SE. 

Kabar Kaesang diduga menerima gratifikasi bermula ketika istrinya, Erina, memamerkan foto jendela pesawat yang diduga jet pribadi di media sosial. Erina mengunggah pemandangan dari kaca pesawat pada pada 17 Agustus silam.(*)

Laporan wartawam Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami/Igman Ibrahim

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved