Menhub Sebut Penggunaan Angkutan Massal Belum Maksimal Digunakan Masyarakat 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai transportasi publik atau angkutan massal belum banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi saat diwawancarai di Stasiun Cirebon Kejaksan, Selasa (9/4/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai transportasi publik atau angkutan massal belum banyak digunakan masyarakat Indonesia. 

Kondisi itu pun menjadi menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan pemerintah.

"Kota-kota besar di Indonesia itu masih belum maksimal menggunakan angkutan massal. Jakarta, banyak yang senang tapi belum maksimal, oleh karenanya ini PR buat kita untuk bisa lebih mengembangkan potensi yang ada," ujar Budi dalam kegiatan ASEAN Railway CEO’s Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 di Kota Bandung, Selasa (3/9/2024). 

Menurutnya, transportasi publik yang masih menjadi pilihan masyarakat saat ini adalah kereta api, selain karena harga tiketnya relatif terjangkau, kereta api juga memiliki fasilitas nyaman untuk perjalanan jauh. 

Baca juga: Menhub Budi Karya Kunjungi Stasiun Cirebon sebelum ke Jalan Arteri, Pastikan Mudik Lancar

"Satu hal yang kita sukai bahwa kereta api disukai karena harganya terjangkau dan tepat waktu. Saya minta PT KAI dipertahankan service itu dan sekarang menjadi suatu kenyataan bahwa naik kereta, Surabaya-Jakarta, Solo-Jakarta atau ke Bandung Itu menjadi lifestyle," katanya.

Sebelumnya, Kemenhub terbuka kepada pihak swasta yang ingin berinvestasi di bidang transportasi massal di kawasan Bandung Raya. 

Budi Karya Sumadi mengatakan, Autonomous Rail Transit (ART) hingga Sky Train yang tengah digarap di Ibu Kota Nusantara (IKN), bisa saja diterapkan di wilayah Bandung Raya. 

ART atau lebih dikenal sebagai Trem Otonom (TO), merupakan moda transportasi massal berbasis listrik yang tengah dibuat khusus untuk di IKN. Saat ini sudah terdapat satu rangkaian trem otonom. 

Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi: Skema Contra Flow Masih Dibutuhkan Menyusul Kecelakaan Maut di Tol Japek

Trem Otonom menggabungkan karakteristik kereta (LRT) dan bus (BRT) dan bentuknya seperti kereta LRT tetapi tidak beroperasi di atas rel. 

Satu trainset kereta otonom terdiri atas tiga kereta dengan kapasitas hingga 300 orang. Sementara satu rangkaian kereta dengan lima gerbong dapat menampung hingga 500 penumpang.

Transportasi massal itu, jika diterapkan di Bandung Raya diharapkan dapat menjadi solusi atas kemacetan, terutama di jalur perkotaan.

Namun, kata dia, keinginan tersebut masih sebatas rencana sambil menunggu adanya investor yang mau berinvestasi dalam proyek pembangunan tersebut. 

“Di Bandung, kami ingin membuat ada beberapa pemikiran. Memikirkan bagaimana ART bisa beroperasi di sini. Bandung juga akan buat Sky Train, sedang di studi dan saya mengajak swasta Bandung untuk berinvestasi,” ujar Budi.

Menurut dia, Bandung yang dikenal sebagai kota pariwisata juga harus didukung dengan sistem transportasi massal yang baik.

Diharapkan dengan adanya ART dan Sky Train dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Bandung Raya.

“Bandung indah sekali, tapi akan lebih indah kalau ada ART dan Sky Train,” katanya. (*) 

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved