Waspada, Kabupaten Bandung Terancam Bencana Kekeringan dan Karhutla di Puncak Kemarau 2024

Prediksi puncak kemarau di wilayah Kabupaten Bandung akan terjadi pada bulan Agustus dan September 2024.

Istimewa / BPBD Kabupaten Bandung
Siaga! Kabupaten Bandung Terancam Bencana Kekeringan dan Karhutla di Puncak Kemarau 2024. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Bandung.

Penetapan status siaga tersebut dilakukan BPBD Kabupaten Bandung mengingat musim kemarau 2024 sudah mulai menerjang. Di mana hal itu, diperkiraan akan berlangsung dari Agustus hingga bulan Oktober 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama menuturkan, prediksi puncak kemarau di wilayah Kabupaten Bandung akan terjadi pada bulan Agustus dan September 2024.

Baca juga: Langkah BPBD Jabar Cegah Dampak Kekeringan pada Puncak Musim Kemarau

Oleh karena itu, Uka Suska mengatakan, untuk menghadapi bencana ini diperlukannya koordinasi monitoring dan evaluasi penanganan dari semua pihak. Agar dampak dari bencana tersebut bisa diminimalisir.

"Kami berharap disaat terjadi bencana kekeringan serta kebakaran lahan dan hutan bisa langsung segera menghubungi BPBD Kabupaten Bandung," ujarnya saat diwawancarai pada Minggu (1/9/2024).

Sebab menurut Uka Suska, jika pelaporan kebencanaan sedikit saja terlambat, akan berdampak merugikan bagi masyakarat entah itu materi ataupun terjadi korban jiwa.

"Supaya kami bisa segera merespon dan menindaklanjuti untuk penanganan bencana dalam upaya mengurangi risiko bencana. Sebab, jika lambat melaporkan kebencanaan akan berdampak pada kerugian materi maupun korban jiwa serta dampak buruk lainnya yang tidak diharapkan," katanya.

Di sisi lain, Uka Suska mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah kongkrit untuk penanggulangan dampak bencana kekeringan serta karhutla di Kabupaten Bandung.

Salah satu langkah konkret tersebut yaitu mendistribusikan air bersih kepada sejumlah desa-desa di Kabupaten Bandung yang sudah mulai mengalami kekurangan air bersih atas dampak musim kemarau.

"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu, BPBD berusaha untuk mendistribusikan air bersih. Dengan harapan kebutuhan air bersih masyarakat bisa tertanggulangi untuk sementara waktu disaat memasuki musim kemarau," ucapnya.

Baca juga: Petani di Cirebon Berjuang Cegah Gagal Panen saat Kekeringan, Bendung Sungai untuk Lawan Air Laut

Selain itu, Uka Suska menghimbau agar masyarakat untuk menghemat air bersih dan jangan sampai bakar sampah sembarangan untuk menghindari terjadi kebakaran di wilayah Kabupaten Bandung.

"Lebih penting lagi masyarakat jangan melakukan pembakaran semak belukar, disaat melakukan pembukaan lahan pertanian. Karena hal itu akan berdampak sangat patal terhadap ancaman potensi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved