Berita Viral

Viral, Bocah SD Berdiri Sendirian Saat Upacara HUT RI di Kalsel, Teman-teman Bubar, Tuai Pujian

Sebuah video momen unik seorang bocah SD berdiri sendirian saat upacara di Kalimantan Selatan, viral di media sosial, teman-teman sudah bubar

Editor: Hilda Rubiah
ISTIMEWA
Viral bocah SD di Kalimantan Selatan, berdiri sendirian ikut upacara HUT RI sampai selesai di lapangan meski teman-temannya sudah bubar, tuai pujian 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan momen unik seorang bocah SD berdiri sendirian saat upacara bendera di Kalimantan Selatan, viral di media sosial.

Di saat teman-temannya sudah bubar, bocah SD tersebut bertahan menyelesaikan upacara bendera hingga selesai.

Momen ini terjadi saat bocah SDN Palajau itu mengikuti upacara bendera di peringatan HUT Ke-79 RI di Lapangan Bina Muda Palajau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.

Sontak aksi bocah SD yang berdiri sendirian mengikuti upacara bendera itu menuai pujian hingga viral.

Kini, diketahui sosok bocah SD yang viral tersebut adalah Muhammad Arfit Hidayaturahman.

Baca juga: Kisah Mulia Sulasmiyati, Guru Antar Jemput Siswa Pakai Motor Dorkas, Penuhi Nazar Diangkat Jadi P3K

Aksi Arfit sontak membuat heboh masyarakat saat tengah melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih, peringatan HUT Ke-79 RI di Lapangan Bina Muda Palajau, HST tersebut.

Arfit nampak berdiri sendiri di barisan mengikuti prosesi upacara pengibaran bendera merah putih, peringkat HUT ke-79 RI hingga selesai. 

Penelusuran Selasa (20/8/2024), di rumah orangtuanya, masyarakat, aparat desa dan aparat kewilayahan pun silih berganti berkunjung dan menyapa keluarga kecil ini. 

Arfit memiliki seorang kakak perempuan, Rahma Ayundira Wulansari. Mereka berdua lahir dari kedua orangtua dengan ayah bernama lengkap Muhammad Arsad Yusup dan ibu, Siti Fatimah.

Saat ditemui, sang Ayah, Muhammad Arsad Yusup mengakui tak menyangka aksi anaknya bisa seviral ini. 

"Saya tidak menyangka, anak kami akan viral seperti ini. Selaku orangtua, kami sangat-sangat bangga dan terharu," ujarnya. 

Yusup mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, Arfit ini sama seperti kawan-kawan seusianya, pulang sekolah bermain, malam belajar bersama si kakak. Lalu istirahat dan paginya seperti biasa berangkat ke sekolah. 

"Kalau dari segi akademik di sekolah, dari hasil rapor yang kami terima tidak mengecewakan juga," ujarnya. 

Mengetahui semangat Arifi, ayahnya pun akui ingin anaknya ini bisa sekolah lebih tinggi untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga. 

"Minimal tidak sama seperti ayah, hanya menjadi seorang pembantu di pasar setiap hari," ujarnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved