Berita Viral

Sosok Driver Ojol Viral Chat Body Shaming Siswi di Kalteng, Langsung Dilabrak dan Akun Dinonaktifkan

Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang driver ojek online (ojol) diduga melakukan body shaming kepada siswi, viral di media sosial.

X
Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang driver ojek online (ojol) diduga melakukan body shaming kepada siswi, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang driver ojek online (ojol) diduga melakukan body shaming kepada siswi, viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Driver ojol itu diketahui memfoto teman dari siswa tersebut dan melakukan pelecehan verbal.

Unggahan itu dimuat di akun X @Heraloxxx, Minggu (18/8/2024). 

Perlu diketahui, body shaming merupakan tindakan mengejek atau menghina seseorang dengan mengomentari bentuk, ukuran, atau penampilan tubuhnya.

Body shaming bisa berupa komentar negatif, ejekan, atau tindakan merendahkan lainnya. 

Baca juga: Viral, Kisah Pilu Mbah Suwono Lansia Sebatang Kara di Pinggir Tol, Bertahan Hidup Andalkan Rongsokan

"Bikin Geram! Seorang oknum ojol chat Body Shaming Ke anak Sekolah Siswa Perempuan : Ngapain kamu foto2 temen saya! Ngapain! Hapus! Salut dek, kamu berani melawan dan membela temanmu," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (21/8/2024) siang, unggahan itu telah dilihat sebanyak 2,2 juta kali dan mendapatkan berbagai komentar dari warganet.

Lalu, bagaimana yang terjadi sebenarnya?

Penjelasan Grab

Director of East Territoy, Grab Indonesia Halim Wijaya Grab Indonesia mengkonfirmasi kejadian dalam unggahan tersebut.

Halim mengatakan, kejadian itu terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Jumat (16/8/2024). 

"Grab Indonesia turut prihatin atas tindakan pelecehan yang terjadi pada seorang pelapor di Palangkaraya, Kalimantan Tengah," ujar dia, Rabu (21/8/2024), dikutip dari Kompas.com.

Halim menambahkan, pihaknya telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan akun pengemudi terkait. 

Selain itu, pihaknya telah menawarkan bantuan kepada korban atas tindakan pelecehan yang dilakukan oleh salah satu pengemudi Grab tersebut.

"Kami juga langsung menghubungi pelapor dan menawarkan beberapa bantuan, di antaranya adalah konseling dengan lembaga psikolog bersertifikasi. Saat ini, kami masih melanjutkan komunikasi dengan pelapor untuk memastikan keadaan dan kebutuhan pelapor," kata Halim.

Ia menyampaikan, Grab Indonesia tidak akan menoleransi tindak kekerasan dan pelecehan dalam bentuk apapun, baik yang dilakukan saat menggunakan platform Grab maupun di luar itu, dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Grab akan mengadakan pelatihan ulang perihal perilaku anti kekerasan seksual, untuk mengedukasi para Mitra Pengemudi Grab di Palangkaraya," jelasnya.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved