Hantu Berkeliaran di Argasari Tasikmalaya, Ada Pocong, Tuyul dan Kuntilanak, Ikut Pawai Kemerdekaan
Ratusan warga Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pun tak kalah serunya.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Semarak keseruan perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia yang menampilkan baju adat tidak hanya terjadi di Ibu Kota Negara (IKN) saja.
Ratusan warga Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pun tak kalah serunya.
Meski Tasikmalaya mayoritas bersuku Sunda, namun beberapa warga setempat ada yang tampil menggunakan baju adat suku Papua untuk meramaikan arak-arakan HUT ke-79 RI.
Tak hanya itu, ada juga yang mengenakan kostum hantu, mulai dari tuyul, pocong, hingga kuntilanak.
Para hantu itu berkeliaran di antara ratusan warga Kelurahan Argasari yang memanjang di Jalan Pesantren Al-Misbah hingga Jalan Bantar.
Arak-arakan tersebut juga semakin meriah ketika kendaraan hias tampil bersama mereka, salah satunya sebuah gerobak yang disulap menjadi tank baja lengkap dengan meriamnya yang bisa 'menembak'.
Suara bising dari meriam tank baja tersebut dibuat dari lodong atau tabung bambu yang dijadikan meriam tradisional berisi karbida dan mengeluarkan bunyi seperti tembakan.
Ada pula rumah-rumahan kecil dengan batang bambu pada kanan dan kirinya yang dipanggul oleh bapak-bapak.
Sedang di dalam rumah-rumahan tersebut tampak sayuran yang bergelantungan, seperti timun, wortel, peria, tomat, cabe hijau, kol, dan lainnya.
Di atasnya tertulis 'IMAH URANG, RT4/RW7, KEL. ARGASARI, KEC. CIHIDEUNG', Imah Urang sendiri berarti Rumah Kita.
Kemudian, terdapat juga sebuah tumpeng yang disusun bukan dari nasi seperti pada umumnya, melainkan dari jajanan anak-anak.
Rencananya, rumah-rumahan serta tumpeng jajanan tersebut akan dijadikan buruan bagi anak-anak di acara puncak malam nanti.
Salah satu warga, Devi, mengaku antusias mengikuti acara tersebut.
"Seru, udah persiapan dari kemarin malam. Udah diobrolin juga kostumnya mau kayak gimana, pernak-perniknya apa saja, semuanya udah dibahaslah semalam itu," jelasnya kepada TribunPriangan.com saat ditemui di lokasi pada Sabtu (17/8/2024).
Hal tersebut lantaran tradisi di tempatnya, masyarakat RT4/RW7, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kerap botram pada malam harinya menjelang perayaan kemerdekaan.
"Semalam 'kan warga sini botram (red: acara makan bersama yang dilakukan dengan saling berbagi makanan yang dibawa dari rumah masing-masing). Nah, sekalian botram, kami ngobrol-ngobrol juga buat tema arak-arakan malam ini," pungkasnya. (*)
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
Melestarikan Budaya Lokal, Dompet Dhuafa Adakan Voluntrip "Kaulinan Barudak" di Kampung Naga Tasik |
![]() |
---|
Innalillahi Yetty Widjaja Penyanyi Lawas asal Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dunia, Tenar Era 80-an |
![]() |
---|
Apes Nasib Maling Motor di Pangandaran, Terjun ke Jurang, Nyaris Diamuk Massa, Ujungnya Ditangkap |
![]() |
---|
Tingkatkan Budaya Literasi, Kemenkum Jabar Beri Catatan Penting Raperda Perpustakaan Tasikmalaya |
![]() |
---|
Remaja Cisayong Tewas dalam Kecelakaan Maut di Indihiang Tasikmalaya, Motornya Dihantam Doa Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.