Berita Viral

Rektor Undip Buka Suara soal Dokter PPDS yang Ditemukan Meninggal di Kos, Bantah Karena Perundungan

Universitas Diponegoro (Undip) buka suara soal kasus mahasiswa program studi (Prodi) Anestasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) meninggal.

Istimewa
Universitas Diponegoro (Undip) buka suara soal kasus mahasiswa program studi (Prodi) Anestasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kesehatan (FK) yang ditemukan meninggal dunia. 

Suharnomo mengatakan, pihaknya sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lain di luar investigasi yang telah pihaknya lakukan.

Baca juga: Sosok Dokter PPDS Undip Semarang yang Meninggal Dunia di Kamar Kos, Diduga Korban Bullying Senior

"Kami siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan 'zero bullying' di Fakultas Kedokteran Undip. Undip siap berkoordinasi dengan pihak-pihat terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan, dan melakukan penanganan lebih lanjut," imbuhnya.

Pihaknya pun menyampaikan duka cita secara mendalam atas meninggalnya dr.ARL yang merupakan peserta PPDS

Ia juga mendoakan agar almarhumah husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. 

"Kami mengajak semua pihak terutama keluarga besar UNDIP turut memberikan dukungan moril bagi keluarga yang berduka," tandasnya.

Undip adakan pertemuan dengan RS Kariadi

Terkait kasus tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Rumah Sakit (RS) Dr Kariadi menyetop aktivitas Prodi Anestesi PPDS FK Undip. 

Hal itu disampaikan melalui surat Dirjen Yankes Nomor TK.02.02/D/44137/2024. 
Menyikapi hal tersebut, perwakilan FK Undip dan tim RS Dr Kariadi telah mengadakan pertemuan dengan Dirjen Yankes untuk menyampaikan klarifikasi mengenai hal di atas. 

"Undip siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan, dan melakukan penanganan lebih lanjut," kata Utami Setyowati, Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip.

Sempat ingin undur diri

Menurut Utami, korban sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari studi yang sedang ditempuhnya. 

Namun, karena R adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerimaan beasiswa. Oleh karena itu korban mengurungkan niat tersebut. 

Dokter bernama Aulia Risma Lestari (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dokter bernama Aulia Risma Lestari (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Istimewa)

Di sisi lain, Undip mengaku tetap akan membuka fakta lainnya yang terungkap di luar hasil investigasi internal. 

"Kami siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan zero bullying di FK Undip," ungkap Utami. 

Pihaknya juga mengklaim, FK Undip telah menerapkan gerakan zero bullying yang dipantau secara aktif oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Perundungan dan Kekerasan Seksual pada FK Undip sejak 1 Agustus 2022.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved