Kata PB IDI soal Mahasiswi Kedokteran Undip yang Bunuh Diri Diduga Akibat Dibully

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Dr Aulia Risma Lestari.

Editor: Ravianto
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Lokasi kos Aulia Risma Lestari, dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Undip. 

TRIBUNJABAR.ID, SEMARANG - Seorang dokter muda di Semarang dilaporkan bunuh diri

Korban adalah Dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Ia mengakhiri hidup karena diduga tidak kuat dibully atau dirundung selama menjalani masa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.

Ketua Umum IDI Dr Muhammad Adib Khumaidi
Ketua Umum IDI Dr Muhammad Adib Khumaidi (istimewa)

Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Dr Aulia Risma Lestari.

Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, pun beri tanggapan terkait peristiwa ini. 

Adib menegaskan jika pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan. 

Dokter bernama Aulia Risma Lestari (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dokter bernama Aulia Risma Lestari (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Istimewa)

“PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang. Sementara itu, kami ingin menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan," ungkap Adib pada keterangan resmi, Kamis (15/8/2024). 

Pihaknya juga mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala.

Dengan tujuan memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan.

Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri Diduga Jadi Korban Bullying Senior, DPR Desak Polisi Selidiki

PB IDI juga meminta agar masyarakat tidak membuat spekulasi apa pun tentang penyebab insiden tersebut hingga penyelidikan selesai.

“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis," kata Adib lagi. 

"Mari kita bergandengan tangan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang,” tutup Dr Adib.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved