BMKG Sebut Belum Ada Ilmuwan yang Bisa Prediksi Terjadinya Gempa Megathrust, Tapi Potensinya Ada
Potensi Megathrusht ini diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelakan adanya Keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang berpotensi menimbulkan gempa bumi cukup besar.
Potensi Megathrusht ini diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Bahkan potensi terjadinya gempa Megathrusht ini bisa saja sewaktu-waktu terjadi.
Baca juga: Isu Megathrust Selat Sunda Muncul Gara-gara Gempa Besar Nankai 8 Agustus 2024, Ini Penjelasan BMKG
"Gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tinggal menunggu waktu, hal ini karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, tetapi bukan berarti segera akan terjadi gempa dalam waktu dekat," jelas Daryono, Kamis (15/08/2024).
Daryono menyebut alasan gempa Meghathrust dikatakan tinggal menunggu waktu karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah muncul dan menyebabkan gempa besar semua.
"Sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi," tuturnya.
Daryono mengungkapkan untuk mengetahui kapan potensi ancaman Megathrusht terjadi hingga saat ini belum diketahui.
Sebab belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi kapan gempa dahsyat ini akan terjadi.
"Terjadinya gempa (kapan, dimana, dan berapa kekuatannya), sehingga kita semua juga tidak tahu kapan akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," kata Daryono.
Menurut Daryono, informasi soal potensi gempa Megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini.
Untuk itu ia mengimbau hal ini jangan dimaknai secara keliru di mana seolah gempa Megathrust akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca juga: Iptu Rudiana Ternyata Diperiksa Langsung oleh Kapolri Jendera Listyo Sigit, Dicopot dari Kapolsek
"Untuk itu, kepada masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai. BMKG selalu siap memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, isu kemunculan gempa Megathrust, terjadi karena adanya instensitas yang signifikan di Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa mulai dari Bayah Banten, Sukabumi, Garut hingga Pangandaran.
Terkini gempa magnitude 5,2 tejadi Kamis (15/08/2024) dini hari tadi antara episenter titik gempa Bayah Banten dan Sukabumi.
Mengapa Suhu Udara di Bandung Sangat Dingin Beberapa Hari Ini? Berikut Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Suhu Udara di Bandung Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Sebut di Pegunungan Jabar Bisa 17 Derajat |
![]() |
---|
Kenapa Suhu Udara di Bandung Raya Terasa Lebih Dingin? Ini Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Warga Cianjur Selatan Berhamburan Keluar Rumah Dini Hari Tadi, Panik Diguncang Gempa Bumi M 4,4 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Jawa Barat Jumat 15 Agustus 2025, 3 Kota Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.