Airlangga Hartarto Mundur dari Golkar

Sebelum Mundur, Airlangga Lebih Dulu Kumpulkan Keluarga dan 5 Petinggi Golkar

Lebih lanjut, Ketua Komisi II DPR RI itu meminta semua pihak menghormati keputusan Airlangga yang mundur dari kursi ketum.

Editor: Ravianto
capture video
Airlangga Hartarto saat mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar, Minggu (11/8/2024). Sebelum mundur, Airlangga lebihd dulu berdikskuiiiiiiiiiiiiiiiiii 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Airlangga Hartarto ternyata sempat mengumpulkan anak dan istrinya sebelum memutuskan mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Tak hanya itu, dia juga sempat mengumpulkan lima orang petinggi Golkar ke kediamannya.

Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

Mulanya, Doli bercerita ia baru mengetahui pengunduran diri Airlangga dari kursi ketua umum pada Sabtu (10/8/2024) malam.

Pada Minggu (11/8/2024) pagi, Doli bersama empat petinggi Golkar lainnya diminta Airlangga untuk mendatangi kediamannya.

Total, ada lima orang yang diundang oleh Menko Perekonomian tersebut.

Koordinator Presidium Nasional Kahmi, Ahmad Doli Kurnia, hadir dalam nonton bareng film Lafran di Bandung.
Koordinator Presidium Nasional Kahmi, Ahmad Doli Kurnia, hadir dalam nonton bareng film Lafran di Bandung. (Tribun Jabar/ Muhammad Nandri Prilatama)

"Kami tahunya pengunduran diri itu tadi malam. Saya ada di Pontianak pagi-pagi saya ditelfon Ketum disuruh kembali ke Jakarta datang ke rumah. Kami tadi yang diundang sekitar 5 orang," kata Doli di Kantor DPP Golkar, Minggu (11/8/2024).

Dalam pertemuan itu, kata Doli, Airlangga pun menyampaikan secara terbuka untuk mundur dari kursi ketum Golkar.

Airlangga hanya menyatakan memiliki alasan pribadi hingga akhirnya mundur dari jabatannya tersebut.

"Pak Airlangga menyampaikan dan menjelaskan bahwa saya tadi malam sudah mengundurkan diri dengan alasan pribadi. Jadi alasan yang sangat pribadi," ungkapnya.

Sebelum itu, Doli mengungkap Airlangga ternyata sudah mengumpulkan anak dan istrinya untuk mendiskusikan pengunduran dirinya tersebut.

"Sebelum kami diundang itu sudah ada rapat keluarga pak Airlangga dengan istri, anak-anak segala macam. Dan keputusan pengunduran diri itu sudah dirapatkan dan menjadi keputusan keluarga," jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua Komisi II DPR RI itu meminta semua pihak menghormati keputusan Airlangga yang mundur dari kursi ketum.

Ia pin meminta pihak tidak mengkaitkan pengunduran diri itu dengan persoalan tertentu.

"Jadi saya mohon kita hormati keputusan Airlangga yang personal dan sangat pribadi dan kita tidak usah mengkaitkan apa latar belakang dan seterusnya atau mengaitkan dengan siapa saja," pungkasnya.

Airlangga Mundur dari Ketua Umum Golkar

Airlangga Hartarto akhirnya buka suara mengenai kabar pengunduran diri dari kursi ketua umum partai Golkar. Menko Perekonomian itu membenarkan informasi yang beredar tersebut.

Dia mengumumkan kabar pengunduran diri tersebut lewat video tapping yang disebar kepada awak media pada Minggu (11/8/2024).

Ketua Umum DPP Partai Golkar Erlangga Hartarto saat berada di Karawang, Rabu (31/1/2024). (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)
Airlangga terlihat duduk di sebuah meja kerja sembari merekam pernyataan pribadinya.

"Saya Airlangga Hartarto setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan partai Golkar dalam rangka memastikan kestabilan transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim serta atas petunjuk Tuhan yang maha besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP partai Golkar," kata Airlangga.

Airlangga menjelaskan pengunduran diri sudah disampaikan sejak Sabtu (10/8/2024) kemarin. Nantinya, ia menyerahkan mekanisme pergantian kursi ketum Golkar kepada pengurus partai.

"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu 10 Agustus 2024, selanjutnya sebagai partai yang besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD ART organisasi yang berlaku," ungkapnya.

Airlangga pun berharap proses pergantian ketua umum dapat dilakukan secara damai.

Pasalnya, demokrasi harus tetap dikawal secara baik.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai tertib dan dengan menjunjung tinggi marwah partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved