Breaking News

Airlangga Hartarto Mundur dari Golkar

Takut Terzalimi seperti Airlangga, Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Politik Ternyata Kasar dan Keras

Pengunduran dirinya sebagai kader tersebut dikatakannya tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum partai Golkar.

|
Igman Ibrahim/tribunnews
Jusuf Hamka saat menerima surat instruksi maju jadi Calon Gubernur Jakarta. Surat intruksi itu diberikan langsung Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus kepada Jusuf Hamka di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Pengusaha yang sempat diwacanakan diusung di Pilkada Jakarta dan Pilkada Jabar 2024, Jusuf Hamka, memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar.

Pengunduran dirinya sebagai kader tersebut dikatakannya tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum partai Golkar.

Pria yang akrab disapa Babah Alun itu menyatakan pengunduran dirinya ini dipicu juga oleh sejumlah alasan. Pertama, keluarganya memang tidak setuju ia terjun ke dunia politik.

"Betul, sebenarnya saya dari awal memang keluarga tidak setuju saya berpolitik. Memang sudah waktu kemarin saya dicalonkan juga bilang nggak usah berpolitik," kata Babah Alun saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).

Babah Alun juga mengungkapkan alasan lainnya ia mengundurkan diri dari jabatan kader Golkar karena akan memiliki cucu sebentar lagi. Pihak keluarga pun hanya meminta dirinya untuk membuat banyak masjid dan berbuat banyak kebajikan di Indonesia.

Baca juga: Pengamat: Airlangga Mundur, Bisa Berpengaruh pada Nasib Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau Jabar

"Keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu masjid itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Babah Alun. Jadi keluarga sarankan udah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai bunda Theresa. Ya sudah kembali lagi ke khittoh, khittohnya kan sebagai bunda Theresa maunya," ungkapnya.

Hal yang terpenting, kata Babah Alun, dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar. Dia meyakini Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu.

Ia mengatakan bahwa Airlangga telah mengalami hal yang kasar dan keras. Dia pun khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.

"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkapnya.

Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga. Kejadian tersebut, katanya, pastinya telah membuatnya kecewa dengandunia politik di Tanah Air.

"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur saya nyatakan mundur partai politik siapapun juga, tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," katanya.

Adapun surat pengunduran diri Jusuf Hamka akan disampaikan pada Senin (12/8/2024) yang akan diberikan langsung kepada Sekjen Golkar, Lodewijck F Paulus.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jusuf Hamka Mundur dari Golkar, Takut Terzalimi seperti Airlangga Hartarto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved