Sosok Airlangga Hartarto yang Resmi Mundur dari Ketum Partai Golkar, Lengkap Harta Kekayaannya

Inilah sosok Airlangga Hartarto yang menjadi perhaian setelah menyatakan mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golkar.

capture video
Airlangga Hartarto saat mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar, Minggu (11/8/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto yang menjadi perhaian setelah menyatakan mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golkar.

Profil dan jumlah harta kekayaan pun mendadak menjadi sorotan.

Airlangga mengatakan keputusan mundur dari Ketum Golkar ini dilakukannya untuk menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depan dan keutuhan Golkar.

Sosok Airlangga Hartarto

Merangkum dari berbagai sumber, Airlangga Hartarto lahir pada 1 Oktober 1962 di Surabaya, Jawa Timur.

Airlangga merupakan anak kedua dari pasnagan Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi.

Ayahnya merupakan seorang menteri di masa Orde Baru.

Baca juga: DPD Golkar Jabar Belum Bersuara soal Mundurnya Airlangga Hartarto: Tunggu Perkembangan di Pusat

Meski lahir di Surabaya, Airlangga menempuh pendidikan SMA di Kolese Kanisius Jakarta, dan lulus thaun 1981.

Ia kemudian kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada 1987.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi ke Monash University Australia, dan mendapatkan gelar MBA pada 1996.

Setehun setelahnya, Airlangga meraih gelar Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne. Sebagai anak menteri, Airlangga mengawali karier sebagai pengusaha.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024) petang
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024) petang (taufik ismail/tribunnews)

Dia berbisnis di berbagai lini seperti bidang agraria (pupuk) melalui PT Graha Curah Niaga. Lalu di bidang alat berat melalui PT Jakarta Prime Crane, serta PT Bisma Narendra.

Airlangga juga pernha menjabat sebagai Komisaris PT Sorini Corporation Tbk,

Airlangga juga dikenal aktif dan pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO).

Baca juga: Bahlil Lahadalia Calon Kuat Gantikan Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Partai Golkar, kata Pengamat

Karier politik Airlangga di Partai Golkar mulai menanjak ketika dia terpilih sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2004-2009.

Airlangga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 sampai 2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat V.
Dia diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 2016 menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.

Puncaknya, Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sampai 10 Agustus 2024.

Harta kekayaan Airlangga

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022, Airlangga mempunyai harta sebesar Rp 454 miliar.

Dia tercatat mempunyai aset tanah dan bangunan sebesar Rp 113,9 miliar. Aset itu tersebar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, Manado, dan Bogor.

Sedangkan nilai kas dan setara kas Airlangga mencapai Rp 335 miliar.
Airlangga juga mempunyai 5 mobil dengan nilai mencapai Rp 2,5 miliar.
Kendaraan itu terdiri dari sedan Jaguar, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser 200, dan 2 unit Toyota Kijang Innova.

Ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 573.500.000, surat berharga senilai Rp 54.941.266.702, dan harta lain sebesar Rp 9.998.677.350.

Airlangga tercatat mempunyai utang sebesar Rp 72.270.198.743.

Tertib dan damai

Airlangga menjelaskan, pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam.

Dia mengatakan, sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," jelasnya.

"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved