Pengasuh Ponpes di Karawang Bantah Telah Lecehkan Santriwati, katanya Ada Santriwati yang Dendam

Kiky menuding kasus itu bermula ketika dia mencoba mengklarifikasi santriwati yang terindikasi pacaran.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Ravianto
cikwan suwandi/tribunjabar
Kiky Andriawan (Baju Hitam) terlapor dugaan kasus pelecehan seksual santriwati pondok pesantren di Karawang, Jawa Barat membantah melakukan tindak pencabulan terhadap para santrinya. 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Kiky Andriawan terlapor dugaan kasus pelecehan seksual santriwati pondok pesantren di Karawang, Jawa Barat membantah telah mencabuli.

"Saya selaku pengasuh ponpes memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar," ujar Kiky dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang, Jumat (9/8/2024).

Kiky menuding kasus itu bermula ketika dia mencoba mengklarifikasi santriwati yang terindikasi pacaran.

Karena khawatir, saat mengklarifikasi ia pun menghadirkan orang tua santri dan menginformasikan anak tersebut sudah melakukan tindakan yang kurang baik dengan lawan jenis.

Tindakan itu Kiky lakukan sebagai upaya penegakan aturan dalam pondok pesantren dan berniat untuk menolong santriwati tersebut.

Kiky menilai santriwati tersebut menyimpan rasa kesal dan dendam sehingga mempengaruhi santri lainnya, dimana ada beberapa santriwati yang tidak tau apa-apa terbawa isu dirinya melakukan pelecehan.

"Saya pastikan pelecehan itu tidaklah terjadi baik sengaja maupun tidak disengaja," kata Kiky.

Kemudian  disebutkan Kiky, ada dua santri yang mengadu ke orang tua melalui telepon.

Para orang tua mempercayai aduan itu dan juga membuat grup khusus tanpa sepengetahuannya.

Pada hari Sabtu di bulan Ramadhan, kata Kiky, orang tua santri tiba - tiba datang ke pesantren.

Ia mengaku sempat dikata- katain oleh para orang tua siswa.

Ia berharap orang tua melakukan tabayun lebih dulu dan tak langsung menuduhnya.

"Saat itu, karena mereka langsung percaya dengan laporan anaknya, dengan seolah si anak itu di lecehkan sengaja oleh saya, ortu tsb langsung percaya."

"Ortu termakan informasi yang dateng (datang)nya dari santri. Seolah itu bener - bener nyata adanya. Padahal saat itu tidak ada kejadian apapun," katanya.

"Saat itu, karena mereka langsung percaya dengan laporan anaknya, dengan seolah si anak itu di lecehkan sengaja oleh saya, ortu tsb langsung percaya.

"Ortu termakan informasi yang dateng (datang)nya dari santri. Seolah itu bener - bener nyata adanya. Padahal saat itu tidak ada kejadian apapun," katanya.

Bahkan, Kiky mengaku kaget dengan kabar itu. Padahal, ia mengaku tulus mengurus para santri.

Hingga saat ini, Kiky mengaku belum dipanggil oleh polisi. Jika dipanggil, ia mengaku siap memberikan keterangan.

"Saya katakan, saya tidak lakukan hal-hal tersebut. Tidak sama sekali, tapi kadang saya khilaf mengucapkan kata frontal (kasar) karena mereka melanggar aturan."

"Tapi saya pastikan tidak ada kontak fisik sama sekali," ujarnya. (Cikwan Suwandi)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved