Pilkada Jakarta 2024 

PKS Beri Sinyal Tinggalkan Anies dan Balik Dukung Ridwan Kamil, KIM Plus Bakal Lawan Kotak Kosong?

Kabar terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal segera menentukan sikap, terutama soal sinyal berbalik memberi dukungan kepada Ridwan Kamil.

Kolase Tribun Jabar/instagram
Eks Gubernur Jawa Barat dan eks Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. 

TRIBUNJABAR.ID -  Konstelasi Pilkada Jakarta 2024 masih terus memunculkan skenario panas.

Kabar terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal segera menentukan sikap, terutama soal sinyal berbalik memberi dukungan kepada Ridwan Kamil.

Hal ini diakui oleh PKS yang menyebut partainya membuka peluang meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Adapun sikap PKS yang kemungkinan berbalik mendukung Ridwan Kamil disinyalir akibat dari Anies sendiri.

Juru bicara PKS, Muhammad Kholid, menyebut partainya menilai Anies telah gagal mencari mitra koalisi yang bisa mengusung duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta.

Baca juga: Karena Ridwan Kamil, Peluang Anies Baswedan Makin Sempit di Pilgub Jakarta 2024, Ini Skenarionya

Padahal PKS adalah partai pemenang di Jakarta sehingga kadernya harus tetap ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta.

Kadernya itu harus dimasukkan sebagai cagub ataupun cawagub.

"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi untuk Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," kata Kholid saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2024).

Kholid menyebutkan bahwa prioritas PKS saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar dan pihaknya sangat berharap Anies Baswedan sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi untuk memuluskan AMAN. 

Menurut Kholid, saat ini PKS membuka peluang memilih opsi lain selain Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Menurutnya, Anies telah gagal mendapatkan koalisi yang bisa mengusung AMAN di Jakarta.

Baca juga: Susul Persib Bandung, Persija Resmi Luncurkan Tim, Andritany Bukan Lagi Kapten Tim

"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari sejak 25 Juni deklarasi AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk mengusahakan agar tiket ini berlayar. Maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," ujarnya.

Karena itu kata Kholid, pimpinan PKS saat ini sudah mulai serius membicarakan opsi untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub Jakarta.

"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah membangun komunikasi politik dengan KIM, di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji oleh pimpinan PKS," ujarnya.

Adapun KIM plus nantinya akan berisikan koalisi besar dari seluruh partai politik.

Dengan begitu, KIM plus berpeluang besar akan melawan kotak kosong dalam kontestasi di Pilkada Jakarta.

KIM Plus hampir dipastikan akan mengusung Ridwan Kamil menjadi Cagub Jakarta 2024.

Baca juga: Putri David Bayu Akui Pemeran Dalam Kasus Video Syur adalah Dirinya, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

Sementara siapa sosok calon wakil gubernurnya masih belum terungkap.

Jika deklarasi bersama ini benar dilakukan, maka Anies Baswedan hampir dipastikan akan gagal maju di Pilkada Jakarta 2024.

Sebab selain PKS, NasDem, dan PKB yang juga sempat diisukan akan mendukung Anies, belakangan dikabarkan ikut membelot ke KIM plus.

Tinggal kini PDIP yang belum menentukan calonnya.

Namun PDIP pun tidak bisa mengusung sendiri calonnya di Pilgub DKI 2024 ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved