Pilkada Jakarta 2024 

Anies Baswedan Sindir Pedas Keyakinan Ridwan Kamil Pilkada Jakarta 2 Putaran, Sebut Alasan Kalah

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta menyindir keinginan Ridwan Kamil, pilkada Jakarta dilakukan dua putaran.

Editor: Kisdiantoro
instagram @aniesbaswedan
Anies Baswedan tertawa lepas bersama calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta menyindir keinginan Ridwan Kamil, pilkada Jakarta dilakukan dua putaran.

Anies Baswedan yang terang-terangan mendukung pasangan Pramono Anung - Rano Karno, menyebut pernyataan Ridwan Kamil dan kubunya, unik.

Sebab, dahulu Ridwan Kamil sangat optimis memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran.

Setelah hasil quick count Pilkada Jakarta dari sejumlah lembaga survei menyatakan Pramono Anung - Rano Karno unggul, kini Ridwan Kamil berharap akan ada putaran kedua.

Baca juga: BREAKING NEWS PDIP Pecat Effendi Simbolon Buntut Dukung Ridwan Kamil Bukan Pramono Anung

"Sekarang unik, di awal yang satu (Ridwan Kamil-Suswono) kepengin satu putaran, yang satu pengin dua putaran," ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).

Meski kubu Ridwan Kamil meyakini Pilkada Jakarta dua putaran, Anies Baswedan sebaliknya.

Dia optimis Pilkada Jakarta 2024 berakhir satu putaran dengan dimenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

"Sekarang kita melihat ini kayaknya satu putaran selesai," ujarnya. 

Keyakinan Anies didasari hasil real count atau hitung nyata Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.

"Saya yakin dengan angka 50,7 persen (menang satu putaran), itu 100 persen di KPU," ucap Anies.

"Masa saya enggak percaya sama KPU. Masa saya bilang, 'Woi KPU, kelihatannya angka Anda enggak benar', enggak dong. Saya percaya dengan KPU. KPU-nya bilang 50,7 persen tabulasi dia, ya itu yang kita percayai," kata Anies.

Anies menyebut, hasil dari sekitar 14.000 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta sudah dihitung. Jika penghitungan sudah mencapai 100 persen, menurut dia, perolehan suara Pramono-Rano tak akan banyak berubah dari hasil real count.

"14.000 TPS dalam waktu 24 jam sudah ditabulasi, karena ini Jakarta yang akses informasinya begitu cepat. Jadi, kalau sudah terhitung seperti sekarang, 50,7 persen, ya 50,7 persen mau diapain lagi," ungkap Anies.

Anies juga menyebut, data tersebut sulit diubah jika masyarakat turut mengawasi tahapan penghitungan suara. Sebab, pengawasan bisa mempersempit ruang intervensi.

"Mungkin kita punya pengalaman di berbagai tempat ada intervensi, ya diawasi saja ini. Kalau ini diawasi, seharusnya ini enggak berubah. Toh ini sudah real count, bukan," pungkas dia.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved