Berita Viral

Kisah Elsa di Sumbawa Harus Jalan 3,4 Km ke Sekolah Tiap Hari, Berkat Warganet Jadi Punya Sepeda

Kisah mengharukan datang dari siswi SMP bernama Elsa asal Sumbawa, yang bisa punya sepeda dan tabungan pendidikan berkat uluran tangan warganet.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
KOMPAS.com/Susi Gustiana
Elsa tampak menangis terharu saat dikunjungi pemerintah Sumbawa dan diberi beasiswa, Senin (5/8/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah mengharukan datang dari seorang siswi kelas IX asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Elsa.

Beberapa waktu lalu, akun Facebook Amelia Lia menceritakan kisah Elsa yang setiap harinya harus berjalan 3,4 kilometer menuju sekolah.

Agar bisa tepat waktu sampai di sekolah, Elsa kerap bangun lebih pagi dan berangkat pukul 5.30 Wita.

Setelah kisah Elsa itu viral, warganet yang melihat unggahan tersebut bersimpati terhadap siswi SMP tersebut sehingga membuka penggalangan dana.

Melalui rekening guru SDN Simu yang juga wali kelas adik Elsa, Zubaidha, dana yang terkumpul dari penggalangan tersebut emncapai Rp5,3 juta.

Pelajar SMPN 2 Maronge ini pun kini tidak perlu lagi berjalan kaki setiap hari ke sekolah.

Uang dari hasil penggalangan dana itu di antaranya dibelikan sepeda untuk Elsa.

Selain tidak perlu lagi bangun lebih pagi untuk berangkat sekolah, Elsa juga kini memiliki tabungan pendidikan dari dana tersebut.

Baca juga: Viral, TikToker Sifful Diadang Sekelompok Pemuda Diduga Preman di Pantura Cirebon, Diminta Izin

Bukan hanya itu, tidak sedikit warga yang langsung datang dan memberikan bantuan kepada Elsa.

Beberapa warga ada yang membawa kasur hingga perlengkapan sekolah.

Sementara itu, tabungan pendidikan Elsa akan diberikan oleh Zubaidha setiap minggunya agar bisa digunakan secara tepat guna.

"Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer. Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah," ucap Elsa, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/8/2024).

"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah. Tapi saya jual agar bisa beli nasi di sekolah," lanjutnya.

Tentu saja, Elsa mengaku senang bisa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan.

Dengan sepeda, Elsa hanya butuh waktu sekitar 30 menit menuju ke sekolah.

Adapun, Elsa adalah anak kedua dari pasangan Umar dan Jadut.

Kedua orangtua itu sudah lama berpisah, dan Elsa memiliki tiga saudara kandung dan satu saudara tiri.

Ibu kandung Elsa kini menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam, dan tidak pernah ada kabarnya.

"Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orang tua," tutur Elsa.

"Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus," tandasnya.

Bantuan pemerintah

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa Abu Bakar juga turut datang dalam kunjungan kemarin.  

Baca juga: Viral 2 Bocah SD Dayung Sampan Sebrangi Sungai di Sulsel Demi Bisa Sekolah, Ortu Sentil Pemerintah

"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orang tua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.

"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," tambahnya.

Bahkan, dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.

"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam. Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.

Namun, sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.

"Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal," kata dia.

"Sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga," sebut dia.

Pemerintah pun memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa menuntaskan pendidikannya setelah lulus SMP.

Nantinya, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama yang berada di Mataram.

"Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan," tuturnya.

Ayah Elsa, Umar pun berterima kasih atas segala bantuan yang keluarganya terima.

"Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar," kata Umar.

Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan, -bahkan dari orang-orang tak dikenal- hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.    

Ia berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

"Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram," tutupnya.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Susi Gustiana)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Air Mata Elsa Mengalir, Jalan Kaki 3,4 Km ke Sekolah Mengubah Hidupnya ".

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved