Polisi Bongkar Makam di Bandung

Sosok Asep Saepudin dan 3 Temannya Habisi Nyawa Irma Novitasari di Pacet Bandung, Terkuak Perannya

Inilah peran dan sosok empat pelaku pembunuhan Irma Novitasari (24)di Pacet, Kabupaten Bandung, termasuk suami sirinya.

Istimewa
Inilah sosok Irma Novitasari (24) perempuan yang diduga menjadi korban pembunuhan, ditemukan sudah dikubur di Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah peran dan sosok empat pelaku pembunuhan Irma Novitasari (24), termasuk suami sirinya.

Irma Novitasari dinyatakan hilang sejak tujuh bulan yang lalu.

Keluarga perempuan 24 tahun itu pun kebingungan mencari jejaknya.

Sebelum hilang kontak dari keluarga, Irma Novitasari sempat dijemput suaminya.

Saat itu, suami sirinya mengatakan bahwa Irma Novitasari kabur di jalan.

Baca juga: Sosok Perempuan Hilang 7 Bulan dan Ditemukan Dikubur di Pacet Bandung, Sempat Dijemput Mantan Suami

Keluarga pun tidak percaya dengan pengakuan suami siri Irma Novitasari.

Pihak keluarga pun mencari tahu keberadaan Irma selama berbulan-bulan.

Hingga akhirnya, pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Irma Novitasari telah meninggal dunia dan dikuburkan.

Diketahui, Irma dikuburkan Kampung Babakan, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten bandung.

Kini, makam Irma pun dibongkar polisi pada Jumat (2/8/20240.

Peran 4 Pelaku Habisi Nyawa Irma

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wiboo mengatakan ada empat pelaku pembunuhan Irma Novitasari.

Mereka adalah Asep Saepudin (23), Abdul Gani (22), Usman Soleh (30) dan Agus Kurnia (21).

Asep Saepudin merupakan dalang di balik pembunuhan Irma.

Ia adalah suami siri dari Irma.

Diketahui, nyawa Irma dihabisi pada Januari 2024.

Asep Saepudin menghabisi Irma dengan cara menggorok menggunakan korban.

Adapun, peran tiga rekannya itu mulai dari memegang tangan, kaki dan membungkam Irma.

"Sedangkan yang lainnya membantu AS seperti memegang tangan, kaki, dan membungkam korban, saat AS menggorok korban dengan menggunakan golok," ujar Kusworo saat jumpa pers di Mapolresta Bandung, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024).

Jasad Irma pun dikuburkan di kebun di belakang rumah pelaku di Kampung Ciburial, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Motif Pembunuhan

Asep Saepudin nekat membunuh Irma karena ia mendengar rumor jika istri sirinya itu selingkuh.

Ia nekat membunuh istri sirinya dengan bantuan tiga temannya meski belum terbukti Irma selingkuh.

"Walaupun belum bisa dibuktikan oleh tersangka bahwa korban selingkuh, namun tersangka melakukan perbuatannya dengan dibantu oleh tiga temannya," ujarnya saat jumpa pers di Mapolresta Bandung Kabupaten Bandung pada Jumat (2/8/2024).

Polisi menjaga rumah AS yang didatangi warga di Kampung Ciburial, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024). AS merupakan pelaku utama kasus pembunuhan Irma Novitasari.
Polisi menjaga rumah AS yang didatangi warga di Kampung Ciburial, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024). AS merupakan pelaku utama kasus pembunuhan Irma Novitasari. (Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama)

Rencanakan sejak Desember 2023

Lebih lanjut, Kusworo mengatakan bahwa pelaku Asep Saepudin sebenarnya sudah merencanakan jauh-jauh hari.

Bulan Januari 2024, adalah bulan terakhir Irma hidup.

"Sebetulnya satu bulan sebelum kejadian di bulan Januari itu, di mana yang bersangkutan juga sudah meminta kepada salah seorang warga, yang warga tersebut juga sudah kami jadikan saksi untuk diajak melakukan perbuatan pembunuhan," katanya.

Namun aksinya gagal pada Desember 2023.

"Namun demikian yang bersangkutan (saksi) tidak mau dan gagal aksi di bulan Desember (2023). Dan barulah kejadian pembunuhan tersebut terjadi bulan Januari," ucapnya.

Atas tindakannya tersebut kepada Irma, keempat pelaku dikenakan pasal berlapis, yaitu pasal 340 tentang pembunuhan berencana, dan pasal 170 dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Korban Sering Bertengkar dengan Pelaku

Ilyas Tari (30) paman dari Irma mengatakan bahwa Irma sempat dijemput oleh Asep Saepudin.

Keluarga diketahui sempat melarang Irma dengan Asep Saepudin.

"Terakhir itu INS disuruh jangan pulang sama mantan suaminya, katanya mau dijemput. Terus malemmnya ditelepon, tapi nomornya tidak aktif. Lalu diteleponlah mantan suaminya. Katanya INS kabur di jalan," ujar Ilyas saat ditemui pada Jumat (2/8/2024).

Ilyas dan keluarga pun kebingungan mencari keberadaan Irma.

Ia juga menegaskan saat itu tidak percaya dengan ucapan Asep Saepudin.

"Kok bisa kabur. Kata dia, INS bawa kabur uang dan HP-nya. Jelas saya tidak percaya 100 persen, tapi dia tidak ngaku. Dia bilang, 'Ya sudah kalau tidak percaya, lapor saja polisi'," katanya.

Inafis Polresta Bandung membongkar kuburan perempuan berinisial INS (24) di Kampung Ciburial, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024).
Inafis Polresta Bandung membongkar kuburan perempuan berinisial INS (24) di Kampung Ciburial, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024). (Dok. Polsek Pacet)

Ilyas menuturkan, setelah mendapatkan informasi itu dari mantan suaminya tersebut, dia langsung menanyakan informasi tentang INS kepada semua teman-teman di tempat kerjanya.

"Saya cari tahu-cari tahu dulu, sampai ada informasi kalau dia katanya kerja (lagi training), dan nomornya memang tidak aktif, itu kata temannya. Makannya saya tidak curiga ke dia. Soalnya informasi dari temannya juga gitu, dia kerja ke Bali," ucapnya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Ilyas kembali menanyakan kepada teman-teman INS lagi setelah tiga bulan. Ilyas mengaku khawatir karena nomor INS tetap tak bisa dihubungi.

"Tetap sebagian juga bilangnya kerja. Katanya entar sudah mau enam bulan baru ada kabar. Jadi saya enggak nyari terus," ujarnya.

Namun setelah itu, Ilyas terkejut dengan adanya laporan dari seseorang yang mengabarkan bahwa INS sudah meninggal dan dikuburkan. Mendengar itu, dia langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

Ilyas menjelaskan bahwa INS dan mantan suaminya memang sering bertengkar. Menurutnya, hubungan keduanya tidak baik-baik saja.

"Makanya saat pulang kerja tidak boleh pulang ke rumah. Meskipun kata keluarga pulang saja ke rumah. Tapi tetap, katanya ada yang mau ngejemput," katanya.

(Salma Dinda Regina/Adi Ramadhan)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

#TribunBreakingNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved