Berita Viral

Viral Video Mencekam Ormas vs Sekuriti Rebutan Lahan Sengketa di Jakbar, 2 Orang Alami Luka Bacok

Sebuah video mencekam menayangkan ormas vs sekuriti berebutan lahan sengketa di Jakarta Barat beredar viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram @jakartabarat24jam
Sebuah video mencekam menayangkan ormas vs sekuriti berebutan lahan sengketa di Jakarta Barat beredar viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video mencekam menayangkan organisasi masyarakat (ormas) vs sekuriti berebutan lahan sengketa di Jakarta Barat beredar viral di media sosial.

Peristiwa ini tepatnya terjadi di Jalan KH Hasyim, Pondok Cabe, Puri Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/7/2024).

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @jakartabarat24jam.

"MENCEKAM! DUA KELOMPOK TERLIBAT BENTR0K DI TANAH KOSONG KAWASAN KEMBANGAN JAKBAR," tertulis dalam unggahan tersebut.

Dalam videonya, terlihat bentrokan antara kedua kelompok itu berlangsung sengit.

Beberapa orang terlihat membawa senjata tajam seperti parang, celurit, hingga pedang mirip katana.

Beberapa di antaranya juga ada yang membawa bambu.

Satu kelompok berlarian menjauh dari lokasi saat kelompok lainnya berupaya menyerang.

Baca juga: Viral Lomba Nangis Ibu-ibu di Tegal, Pemenangnya yang Paling Natural, Sang Juara Punya Triknya

Hingga artikel ini ditulis, Selasa (23/7/2024) sore, video bentrokan antara ormas vs sekuriti yang berebutan lahan sengketa itu telah telah dilihat sebanyak 45,6 ribu kali.

Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?

Keterangan Polisi

Dilansir dari Wartakotalive, Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman membenarkan adanya bentrokan antara dua kelompok, ormas vs sekuriti seperti terlihat dalam video viral.

Billy menjelaskan, bentrokan tersebut berawal dari adanya permasalahan dua perusahaan (PT), masing-masing berinisial BBH dan SKJN.

"Adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak, dari PT BBH kemudian dengan PT SKJN," kata Billy kepada wartawan di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Senin.

Billy mengungkapkan, kedua perusahaan sama-sama merasa pihaknya memiliki hak atas lahan tersebut.

"Bahwa permasalahannya adalah masing-masing pihak itu mengklaim memiliki hak di objek tanah itu," imbuh dia.

Di tengah sengketa tersebut, kata Billy, kedua perusahaan lantas menyewa jasa ormas dan sekuriti untuk menjaga lahan itu.

Akibatnya, kedua kelompok itu terlibat bentrok karena saling merasa memiliki tanah tersebut.

Korban Luka

Bentrokan ormas vs sekuriti itu semakin parah ketika kedua pihak membawa senjata tajam.

Akibat bentrokkan itu, dua orang warga menjadi korban insiden ini.

"Ada korban luka-luka, sekitar dua orang. Koban luka-luka di bagian tubuhnya, sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Puri," kata Billy.

Baca juga: Viral Rekaman CCTV Pria Dianiaya 3 Orang di Cimalaka Sumedang, Korban Dipukul hingga Diinjak-injak

Menurut dia, korban yang mengalami luka berasal dari pihak PT SKJM.

Usai kejadian yang menghebohkan warga sekitar ini, polisi lantas mengupayakan mediasi antara dua kubu yang berkonflik.

Kedua kelompok diminta untuk membuat surat pernyataan dan bersepakat tidak melakukan aktivitas apapun di tanah yang bersengketa sampai ada keputusan hukum tetap dari pengadilan negeri maupun dari Badan Pertanahan Negara (BPN).

"Kemudian para pihak akan meninggalkan lokasi tersebut dan tidak akan mengulangi kejadian yang sama seperti tadi pagi lagi ke depannya," jelas Billy.

Oleh karenanya, ia memastikan jika kedua belah pihak kini sudah berdamai.

Sementara itu, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.

Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah orang yang diduga melakukan aksi anarkis saat bentrokan terjadi.

"Sampai sekarang kami masih lakukan penyelidikan. Kami sudah membuat pengantar visum dan mengarahkan korban untuk membuat laporan polisi," ungkap Billy.

"Untuk selanjutnya kami akan melaksanakan penyelidikan," imbuhnya.

Ke depan, Billy memastikan jika pihaknya bakal terus memantau dan mengamankan tanah sengketa itu guna mengantisipasi kejadian serupa terjadi.

Kesaksian Warga

Sementara itu, salah satu warga bernama Wina mengatakan, ormas dan sekuriti itu sudah dua bulan saling melempar umpan di lahan sengketa itu.

Namun, bentrokan hebat baru terjadi hari ini.

"Kalau bentrok baru kali ini. Biasanya hanya sahut-sahutan aja. Ya teriak-teriakan," kata Wina kepada wartawan, Senin.

Dia bersaksi, saat aksi saling serang terjadi, para petani yang mayoritas ibu-ibu langsung kocar kacir melarikan diri.

Pasalnya, kedua kubu yang terlibat bentrok itu saling membawa senjata tajam (sajam).

"Ada samurai. Mereka bawa samurai. Kalau di RT 7 mereka pada bawa sajam. Jadi diperingatin sama pak RT enggak boleh lewat karena banyak anak-anak," jelas Wina.

Kendati demikian, Wina mengaku tak tahu menahu soal permasalahan yang tegah diributkan oleh kedua belah pihak tersebut.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved