Koalisi Alus Pisan Belum Umumkan Paslon di Pilkada 2024, Golkar Tegaskan Tak Ingin Jadi Nomor 2

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sosok yang diusung oleh koalisi 'Alus Pisan' di Pilkada 2024 Kabupaten Bandung hingga kini belum dipastikan.

Koalisi Alus Pisan yang terdiri dari partai Golkar, PDI-Perjuangan, dan PKS, hingga kini masing-masing masih berusaha memperjuangkan sosok wakilnya.

Di Golkar, mereka mengusung Bupati Sahrul Gunawan dan ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto. Di PKS, ada mantan bupati sebelumnya yaitu Gun-Gun Gunawan.

Sedangkan dari PDI-Perjuangan mereka mengusungkan nama Mochamad Luthfi Harfiyyan yang saat ini menjabat ketua fraksi PDI-Perjuangan. 

Menanggapi sosok yang nantinya akan diusung oleh koalisi Alus Pisan, Sekertaris Umum DPD Golkar Kabupaten Bandung, Yoga Santosa, angkat bicara.

Baca juga: Muncul Wacana Jika Ridwan Kamil ke Jabar, Ono Surono Jadi Wakilnya, Begini Tanggapan DPD PDIP

"Jadi tanggal 24 nanti itu rekomendasi ke satu orang dari Golkar, bukan pasangan Bupati atau wakil Bupati," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (23/7/2024).

Yoga membenarkan bahwa saat ini pihaknya menunggu pasangan dari koalisi Alus Pisan. Di mana, koalisi petahana yaitu Bandung Bedas, sudah menunjukan pasangan calon.

Yakni Dadang Supriatna sebagai calon Bupati Bandung dan Ali Syakieb sebagai wakil Bupati Bandung untuk Pilkada 2024 yang akan segera pada 27 November 2024. 

Yoga mengungkapkan, partainya tetap kukuh akan merekomendasikan calonnya untuk maju sebagai Bupati di koalisi Alus Pisan, bukan maju sebagai wakil.

Selain itu, Yoga menegaskan hal itu sudah tertera dalam nota kesepahaman dan fakta integritas yang sudah ditandatangani oleh anggota partai koalisi Alus Pisan. 

Baca juga: Pilkada Kabupaten Bandung, Bedas Usung Dadang Supriatna - Ali Syakieb, Pede Hasil Survei Positif

Baca juga: Pilkada Kabupaten Bandung, Bedas Usung Dadang Supriatna - Ali Syakieb, Pede Hasil Survei Positif

"Kami memang pemenang kedua secara jumlah kursi. Kemudian kami tidak mau kejadian seperti pada saat pencalonan Gubernur tahun 2019. Di mana Golkar lebih besar, tapi dari kami Dedi Mulyadi malah jadi  Wakil Gubernur, dan Kang Dedi Mizwar yang kursi nya lebih sedikit malah jadi Gubernur. Karena itu perhitungan politik," katanya.

Menurut Yoga, kedua partai lainnya yakni PDI-Perjuangan dan PKS, siap menjadi posisi wakil di koalisi Alus Pisan. Namun hal itu masih dalam pembicaraan.

"Kalau pasangan kan kami koalisinya itu sudah tiga partai, PDI-P, PKS, Golkar. Itu kan koalisi aja, kalau pasangan itu tinggal kami yang belum mengusulkan, kalau untuk yang wakil mah sudah siap, dari kedua partai itulah sudah siap," ucapnya. (*)