Kisruh Tanah Tanjung Cemara Milik Desa tapi Berubah Jadi Pribadi, BPN Pangandaran Tampung Aspirasi

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pangandaran menerima aspirasi ratusan warga Sukaresik terkait kisruh tanah Tanjung Cemara.

Pasalnya, Tanjung Cemara yang kini menjadi spot wisata baru di Pangandaran diklaim oleh seseorang yang disebut warga sebagai mafia tanah. 

Sedangkan, warga menganggap tanah di Tanjung Cemara tersebut sudah lama menjadi tanah kas Desa Sukaresik.

Seorang petugas BPN Pangandaran, Wily SN  mengatakan, sementara ini BPN menerima aspirasi dari warga Sukaresik.

"Yang tentunya, kita perlu menelaah lebih lanjut," ujar Wily kepada sejumlah wartawan seusai menerima ratusan warga Sukaresik di kantor BPN Pangandaran, Selasa (23/7/2024) siang.

Meskipun demikian, Ia tidak bisa memutuskan aspirasi tersebut dalam waktu dekat."Dimana nanti dalam pertemuan kedua, insyaallah bisa clear and clean untuk hasilnya," katanya.

Terkait masalah pembuatan sertifikat tanah di Tanjung Cemara, akan diselesaikan di dalam pertemuan kedua. 

"Sekarang, kita tampung aspirasinya. Nanti, dalam pertemuan kedua rencana kita cek langsung terkait permasalahannya," ucap Wily.

Sebelumnya, kisruh sengeketa tanah, ratusan warga Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih geruduk kantor BPN Pangandaran. 

Tidak hanya bapak-bapak, dalam aksi itu juga banyak emak-emak yang meminta pihak BPN Pangandaran untuk menanggapi aksinya.

Mereka meminta keadilan terkait status tanah di Tanjung Cemara yang sebelumnya dianggap tanah Desa tapi kini dikuasai oleh seseorang. *

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna