Berita Viral

Viral, Cerita Warga soal Perumahannya di Bogor Diduga Jadi Target Maling, Ada Simbol Coretan

Cerita seorang warganet soal perumahannya diduga menjadi target maling lewat simbol, viral di media sosial.

X
Cerita seorang warganet soal perumahannya diduga menjadi target maling lewat simbol, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Cerita seorang warganet soal perumahannya diduga menjadi target maling lewat simbol, viral di media sosial.

Warganet itu menceritakan bahwa simbolnya berupa coretan pada rumah dan pagar.

Hal itu ia ceritakan di akun media sosial X @oylavia, Sabtu (20/7/2024).

Dalam cuitannya, Via menceritakan pengalamannya ketika rumahnya di daerah perumahan dicoret orang asing yang diduga maling.

Simbol itu disebut-sebut menjadi tanda rumah masuk target pencurian.

"Aku cuma minta pihak berwajib untuk investigasi hal ini karena udah banyak kejadian kaya gini tentunya merugikan banyak orang, kalau bisa diselidiki keberadaan mereka karena meresahkan banget," cuitnya.

Cuitannya itu pun viral karena tayang lebih dari 2,7 juta kali.

Baca juga: Sosok Yassir, Jalani Cuci Darah 900 Kali Karena Gagal Ginjal,Sempat Ingin Pulangkan Istri ke Ortunya

Simbol di tembok diduga tanda jadi target maling

Via (25) diketahui tinggal di perumahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia bercerita pernah mengalami kehilangan sepeda motor pada April 2024 lalu.

Ketika itu, motornya diparkir di depan rumah, maling masuk ke perumahan dengan membobol gerbang perumahan.

"Saya tidak sadar di sekitar rumah ada tanda tangan yang sama. Walau bukan di tembok rumah, namun di luar tembok yang mennghadap sekitar rumah saya," tuturnya saat dihubungi, Minggu (21/7/2024), dikutip dari Kompas.com.

Di awal Juni 2024, Via mendapatkan kabar ada dua pencurian di dua rumah lain yang masih satu RW dengan rumahnnya.

Untungnya, dua rumah lain dekat rumahnya gagal dimaling pada Juli 2024 ini.

Hal itu karena pelaku ketahuan warga dan pemilik rumah, meski akhirnya pencuri berhasil kabur.

Kejadian itu semakin ramai ketika ada kabar rumah yang hampir dibobol ternyata memiliki coretan seperti tanda tangan di dinding sebelum kejadian pencurian.

Coretan itu diyakini tanda rumah yang diincar maling.

"Setelah itu, semua warga sekitar cek masing-masing wilayah rumahnya. Ada tanda tangan seperti di rumah korban yang hampir dimaling tersebut," lanjut dia.

Coretan simbol seperti tanda tangan itu ditemukan juga pada plastik gerbang rumah, dinding, terpal penutup mobil, spanduk, dan bebatuan depan rumah.

Via mengaku tak bisa memastikan jika simbol tersebut menjadi tanda rumah tersebut jadi target pencurian.

Warga berharap coretan itu hanya ulah orang iseng.

Akan tetapi mereka diimbau segera menghapus coretan seperti itu.

Menurut Via, warga sulit berpikir positif dengan coretan aneh tersebut.

Sebab beredar kabar coretan itu tanda tangan sasaran maling.

"Imbauan dari warga sekitar untuk segera menghapus jika ada coretan seperti itu," imbuhnya.

Tanggapan polisi

Soal keramaian unggahan simbol di tembok yang diduga jadi target pencurian, Polres Bogor mengaku belum pernah mendapatkan laporan.

Akan tetapi, masyarakat diminta melapor jika menjumpai ada hal yang mencurigakan di lingkungannya.

"Belum pernah ada laporan seperti itu. Ini menjadi masukan, nanti kami tingkatkan patroli untuk antisipasi hal tersebut," kata Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana.

Tanggapan Kriminolog

Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad) Yesmil Anwar menjelaskan coretan yang menjadi tanda target maling biasany ada pada rumah-rumah dalam suatu perumahan.

"Ada pencurian bersifat individual atau terorganisas/berkelompok. Dia butuh memberikan tanda untuk calon korban yang dijadikan sasaran, untuk mempermudah (pencurian)," jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu.

Yesmil mengatakan, keberadaan tanda-tanda itu dengan mudah dibagikan komplotan pencuri melalui pesan WhatsApp dalam bentuk foto rumahnya.

Selain coretan pada rumah, lanjutnya, maling akan memperhatikan hal-hal lain yang menjadi penanda keberadaan penghuni rumah.

Misalnya, mobil di parkiran menandakan ada orang di dalam rumah. Karena itu, pencurian ditunda sampai penghuni rumah pergi.

"Mungkin (maling) melihat lebih jauh, (contoh) rumah mewah atau tidak, pakai tralis (jendela) atau tidak, masuknya (ke rumah) dari mana," terang dia.

Baca juga: Sosok Pengendara Mobil yang Kabur Tak Bayar BBM hingga Buat Petugas SPBU Terseret, Ini Kata Polisi

Saat akan melakukan pencurian, Yesmil menambahkan , maling yang memberikan tanda di rumah targetnya biasa bekerja berkelompok.

Saat satu orang mencuri, pelaku lain menunggu dengan kendaraannya di sekitar rumah itu.

Untuk mencegah modus pencurian seperti itu, dia menyarankan pemilik rumah melaporkan tempat tinggalnya ke satpam maupun ketua RT/RW.

Ini dilakukan agar pejabat setempat mengetahui ada orang yang tinggal di rumah tersebut.

Beda dari vandalisme biasa

Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip) Budi Wicaksono menerangkan coretan tanda maling di rumah berbeda dengan vandalisme biasa.

"Coretan yang ini diamaksudkan untuk atau sebagai tanda saja. Bukan maksud lainnya, seperti merusak, mengotori, dan sebagainya," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Budi menyebut, pencuri dengan modus memberi tanda ke rumah targetnya bekerja secara tim dengan pembagian tugas tertentu.

Maling bertugas melakukan aksi pencurian maupun mengawasi objek sasaran kejahatan.

Dia harus tahu cara mudah masuk rumah, penghuni yang tidak tahu dimaling, serta keamanannya sekitar saat melakukan aksinya.

"Pembagian tugas itu juga agar yang akan melakukan aksi kejahatannya tidak terlalu lama di lokasi sehingga dapat menimbulkan kecurigaan orang sekitar," tambah dia.

Pembagian tugas pencuri, lanjutnya, juga memastikan keamanan pelaku.

Kalaupun pencuri pertama dicurigai orang di sekitar lokasi kejatahan, pelaku lain tetap aman karena tidak terlihat melakukan aksi kejahatan.

Untuk mencegah kejadian pencurian, Budi menyarankan dipasangi CCTV untuk mengamati keberadaan orang asing di sekitar rumah.

Pengurus perumahan juga perlu mengadakan ronda 24 jam.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved