Macan Tutul
Usir Macan Tutul, BKSDA Taburkan Kotoran Singa di Gunungmanik Kuningan
Kotoran hewan raja hutan atau Singa pun sudah digunakan. Secara teknis, ini dilakukan oleh petugas BKSDA yang memiliki pengalaman.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR,KUNINGAN - Penanganan Macan Tutul yang sering muncul ke permukiman dan meneror warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, mendapat perhatian dari Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat.
"Setelah melihat kondisi langsung dan melakukan pengawasan lingkungan warga dari ancaman Macan Tutul. Secara teknis tentu ada di petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam ) dan kami berharap dalam menghadapi teror hewan buas, warga dan binatang tersebut selamat saat dilakukan evakuasi," kata Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat, Rabu (17/7/2024).
Iip mengemukakan, untuk mitigasi dan pencegahan dari ancaman atau teror Macan Tutul, secara berkelanjutan terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
"Bentuk sosialisasi itu terjadi saat kami bareng petugas gabungan, TNI, Polri, BPBD serta BKSDA melakukan kunjungan ke daerah Macan Tutul muncul ke permukaan," katanya.
Baca juga: Terungkap Dua Macan Tutul Penunggu Gunungmanik, Berekor Panjang dan Berbulu Lebat
Terlepas dengan tindakan sebelumnya, kata Iip mengaku hingga kini masih dilakukan pengawasan dan melakukan evakuasi pada kucing besar tersebut.
"Untuk upaya evakuasi Macan Tutul, keterangan yang kami terima dari BKSDA. Ini bisa ditangkap menggunakan jebakan atau di tembak menggunakan senjata bius. Nah, upaya yang sekarang dilakukan pencegahan itu dengan menebar kotoran Singa di beberapa tempat daerah sekitar," ujarnya.
Jadi, kata Iip mengemukakan selain petasan, kentongan bisa dipakai sebagai media pengusir Macan Tutul.
"Kotoran hewan raja hutan atau Singa, itu pun sudah digunakan. Secara teknis, ini dilakukan oleh petugas BKSDA yang memiliki pengalaman," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.