Pesta Miras Renggut Nyawa di Tasik
UPDATE 3 Pelajar di Tasik Tewas OD Miras Oplosan, Satu Korban Tewas Ternyata Sempat Melayat
AKP Ridwan Budiarta mengungkap, bahwa bahan untuk racikan miras oplosan tersebut dibeli secara online.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Seorang pemuda berinisial AG (22) dan 4 orang pelajar berinisial G, A, W, dan O, diduga melakukan pesta minuman keras (miras) oplosan di halaman rumah AG yang berlokasi di Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (11/7/2024) malam lalu.
Diketahui, 4 pelajar tersebut berasal dari kecamatan yang lain, tepatnya Desa Cimanggu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya yang berjarak sekira 2 kilometer lebih dari kediaman AG.
Akibat pesta miras oplosan tersebut, A tewas pada Sabtu (13/7/2024) sore, yang kemudian disusul AG yang tewas pada Minggu (14/7/2024) pagi, lalu G juga tewas tak lama setelahnya.
Sedang W dan O sampai saat ini masih dalam kondisi kritis, bahkan beberapa waktu lalu sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta mengungkap, bahwa bahan untuk racikan miras oplosan tersebut dibeli secara online.
"Dari penuturan W dan O yang saat ini masih dalam kondisi kritis, meski memang kami belum memperoleh keterangan maksimal lantaran 2 orang ini masih dalam pemulihan, bahan-bahan miras oplosan itu dibeli secara online oleh korban yang meninggal," jelasnya kepada TribunPriangan.com pada Senin (15/7/2024).
Bahkan, tambah Ridwan, pihak yang meracik miras oplosan tersebut merupakan salah satu korban yang tewas.
"Memang, kami juga mendapat informasi sementara, bahwa pihak yang meracik miras oplosan tersebut ialah korban yang meninggal," jelasnya.
Ridwan juga mendapat meterangan saksi dari masyarakat yang melihat bahwa sebelumnya ada sekelompok orang yang berkumpul di Tempat Kejadian Perkara (TKP) atau halaman rumah AG.
"Ternyata, esoknya diketahui ada 3 orang meninggal yang diduga meminum miras oplosan," jelas dia.
Pihaknya pun saat ini masih mendalam kasus tersebut bersama dengan Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya.
Sedang Tim Inafis telah beberapa kali mendatangi kediaman rumah AG yang menjadi TKP para korban menenggak miras oplosan pembawa maut itu.
"Tim Inafis pun telah mendapatkan sejumlah barang bukti berupa botol bekas, tutup botol alkohol, dan bekas bungkus kemasan serbuk minuman berenergi yang diduga jadi bahan campuran miras oplosan itu," jelas Ridwan.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu perkembangan kondisi 2 korban lainnya yang kritis.
"(2 pelajar tersebut) masih dalam masa pemulihan, jadi belum bisa kami mintai keterangan secara maksimal," tutup Ridwan.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Cimanggu, Mail mengatakan, korban yang berinisial AG sempat melayat temannya yang berinisial A.
"Korban yang meninggal pagi tadi (AG), sempat melayat dulu korban yang meninggal kemarin (A), bahkan sempat bercampur dulu dengan masyarakat," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Minggu (14/7/2024) kemarin.
Mail juga mengatakan, selain 3 orang meninggal dunia, ada juga 2 warganya berinisial W dan O yang saat ini masih dalam penanganan medis.
"Saya sempat datang ke keluarga korban yang berinisial O. Orang tuanya yang sudah berkomunikasi dengan anaknya tersebut menyatakan, bahwa (pada Kamis, 11/7/2024 malam) O berangkat pukul 20.00 WIB," terangnya.
Lalu, O diketahui berangkat ke kediaman AG di Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja.
"Di sana, sudah ada empat orang (A, G, AG, dan W). Jadi O ini datangnya belakangan," pungkas dia.
Sebelumnya, Kasie Pelayanan Medis RSUD SMC, dr Sudaryan membenarkan bahwa pihaknya telah menangani 2 korban yang berinisial A dan G.
"Betul, ada kasus terduga keracunan alkohol. Dua (korban) yang sempat ditangani RSUD SMC meninggal dunia," jelasnya.
Keduanya diketahui masuk IGD hanya berselang waktu satu hari dengan keadaan yang sama.
"Gejala dari kedua pasien nyaris sama. Datang ke IGD dengan keadaan umum (seperti) penurunan kesadaran dan henti jantumg. Sempat ditangani, namun nyawanya tidak tertolong," jelas Sudaryan.
Melalui keterangan teman korban yang dihimpun pihaknya, para korban ini sebelumnya menenggak alkohol 70 persen.
"Menurut wawancara dengan temannya, pasien ini sebelumnya meminum alkohol 70 persen yang dicampur serbuk minuman berenergi," ungkap Sudaryan.
Akan tetapi, tambahnya, pihak Rumah Sakit belum dapat memastikan kadar dan kandungan alkohol dalam darah korban yang meninggal.
"Dari kami, baru terduga keracunan alkohol. Berdasarkan wawancara dan hasil pemeriksaan fisik saja, karena kami belum memiliki alat untuk membuktikan kadar atau keberadaan kandungan alkohol dalam darah," tutup Sudaryan. (*)
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.