Cegah Dampak Buruk Perundungan, SMAN 1 Pangandaran Masukkan Program Anti Bullying dalam MPLS

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 1 Pangandaran mengenalkan program anti bullying.

Wakasek Humas SMA Negeri 1 Pangandaran, Wisma, mengatakan hal ini dilakukan untuk mencegah berbagai aksi perundungan atau bullying yang kerap menghantui dunia pendidikan.

"MPLS di kita ada kegiatan anti bullying yang bertujuan untuk menghormati satu sama lain dan tidak saling mem-bully," ujar Wisma kepada Tribun Jabar di satu ruangan SMA Negeri 1 Pangandaran, Selasa (16/7/2024) pagi.

Ia mengatakan rangkaian MPLS sesuai juknis yang terbaru seperti pengenalan lingkungan sekolah mulai dari guru-guru dan para penata usaha. Namun ada rangkaian MPLS yang lebih mengenalkan gerakan anti bullying kemudian kegiatan ekstrakurikuler dan fashion show.

"Karena, dampak bullying itu adalah mental si anak yang dapat menyebabkan kematian dan lain sebagainya. Jangan sampai terjadi. Kalau yang namanya bullying kalau sudah kena mental dampak terburuknya bisa bunuh diri dan sebagainya," katanya.

"Jadi, dari awal kelas 10 masuk ke SMA Negeri 1 Pangandaran ini sudah disosialisasikan bahwa sekolah kita itu anti bullying," ucap Wisma.

Sementara untuk rangkaian MPLS sendiri di sekolahnya digelar mulai hari Senin (15/7) sampai dengan hari Jumat (19/7). 

Ia mengatakan penerimaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) sekolahnya menerima 432 siswa baru. Dari total 432 siswa baru ini, terdiri dari beberapa jalur yakni KETM sebanyak 64, zonasi 216, rapor 111, kejuaraan 22, peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) 1, dan perpindahan orang tua 18 siswa.