Kala PLTU Hidupkan Budaya Pertanian di Sukabumi: Tarik Minat Anak-anak hingga Pemuda

Melalui pengenalan tradisi seperti bebegig dan pawai dongdang, generasi muda diharapkan dapat berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Anak-anak hingga pemuda antusias mengikuti festival pertanian yang disuport PLTU, hal itu membuat PLTU menghidupkan pertanian di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (13/7/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Tak hanya melulu soal kelistrikan, PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu alias PLTU Palabuhanratu, berhasil menghidupkan kembali budaya pertanian di wilayah Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2024).

Diawali dengan pembuatan bak / tandon penampungan air untuk mengairingi lahan pertanian warga, PLTU menghidupkan budaya pertanian dengan menggelar festival budaya tani raka kreasi.

Ratusan, bahkan mungkin ribuan masyarakat begitu antusias mengikuti Festival Budaya Tani itu.

Terlihat, anak-anak, pemuda dari generasi Z hingga orang tua, memamerkan hasil pertian mereka setelah tanahnya dibuat subur dengan kehadiran tandon air.

Baca juga: Kolaborasi untuk Pertanian Berkelanjutan, Ganjar Pranowo Bertemu Dua Sosok Ini

Diakui Kepala Desa Cidadap, Deden Anta Nurman, kalangan anak muda menjadi lebih aware akan pentingnya pertanian.

"Berkat diiringi support dari berbagai pihak terutama dari PLN Indonesia Power UBP JPR yang memotivasi petani di Desa Cidadap, sehingga Festival Budaya Pertanian Raka Kreasi bisa terlaksana dengan lancar. Program ini berhasil menarik minat sebagian besar dari kelompok anak-anak dan pemuda yang kini lebih memahami dan menghargai budaya serta dunia pertanian," ujar Deden.

Deden menjelaskan, melalui pengenalan tradisi seperti bebegig (orang - orangan sawah) dan pawai dongdang (hasil bumi), generasi muda diharapkan dapat berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal.

"Pada intinya kami sangat bahagia dan terharu, berkat kegiatan ini anak-anak yang merupakan generasi penerus di Desa kami, mereka jadi lebih paham betapa pentingnya pertanian bagi kehidupan, mereka juga jadi lebih menghargai alam," ucapnya.

Sementara itu, Assistant Manager Umum dan Fasilitas UBP JPR, Asep Thresna Lukman Hakim, mengatakan, Desa Cidadap menjadi satu wilayah di ring PLTU yang memiliki potensi pertanian, sehingfa pihaknya menggelar festival.

"Program pemberdayaan yang kami lakukan telah ditinjau dari potensi yang ada di suatu daerah, saat ini sudah kami lakukan di Desa Cidadap yang berpotensi di bidang pertanian. Kami berinovasi agar pertanian tidak hanya melibatkan generasi tua, tetapi generasi muda juga ikut berpartisipasi melalui program Raka Kreasi, pertanian berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan inovasi," kata Asep.

Pantauan Tribunjabar.id, dalam festival itu diperkenalkan orang-orangan sawah alias bebegig yang dibuat dengan memanfaatkan sampah pantai laut sebagai bahan baku.

"Langkah ini tidak hanya mendukung pelestarian budaya, tetapi juga berhasil mengurangi limbah kayu laut yang sering mencemari lingkungan pantai," ujar Asep.

Selain itu, terdapat juga Aki Nini Tani, yaitu putra putri tani yang berperan dalam pertanian, tradisi penyajian nasi tumpeng sebagai simbol syukur dan kebersamaan, serta pawai dongdang yang menyelenggarakan syukuran hasil bumi melalui parade atau arak-arakan.

"Dongdang ini memperkenalkan hasil bumi lokal kepada masyarakat luas terkhususnya masyarakat Desa Cidadap. Semoga kedepannya hal ini bisa menjadi regenerasi petani yang akan membangun dan mensejahterakan pertanian di Desa Cidadap," timpal Kades Cidadap, Deden Anta Nurman.*

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved