Tim SAR Gunakan Drone untuk Mencari Remaja yang Kesetrum Lalu Tenggelam di Waduk Saguling KBB

Pada hari kedua ini pencarian belum membuahkan hasil dan hingga pukul 15.30 WIB tim SAR gabungan masih mengupayakan pencarian korban.

Istimewa
Pantauan drone saat Tim SAR melakukan pencarian remaja yang tenggelam di Waduk Saguling. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Seorang remaja yang kesetrum lalu tenggelam di Waduk Saguling, Kampung Awi Larangan, RT 5/7, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum ditemukan hingga Jumat (12/7/2024).

Remaja yang baru duduk di kelas 3 SMP bernama Revan Pratama (16) itu tenggelam saat mencari ikan bersama seorang temannya pada malam hari, kemudian dilaporkan tenggelam pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 01.30 WIB.

Komandan Tim Rescue Kantor SAR Bandung, Erwin Syafrudin mengatakan, pada hari kedua ini pencarian belum membuahkan hasil dan hingga pukul 15.30 WIB tim SAR gabungan masih mengupayakan pencarian korban.

"Untuk pencarian korban fokus di sekitar lokasi kejadian dengan radius 100 meter menggunakan LCR Basarnas dan Perahu ASDP," ujarnya saat dihubungi, Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Seorang Bocah Kesetrum lalu Tenggelam Saat Mencari Ikan di Waduk Saguling KBB

Selain melaksanakan pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu dan LCR, kata dia, tim gabungan juga melakukan pemantauan udara menggunakan UAV drone untuk menemukan tanda-tanda penemuan korban.

Namun dalam melakukan pencarian korban itu, tim SAR gabungan menghadapi beberapa kendala yakni banyak keramba di sekitar lokasi kejadian, sehingga kondisi ini mempersulit penyisiran dengan perahu karet.

"Kendala lainnya daerah LKP merupakan zona larangan penggunaan drone, sehingga pemantauan udara menggunakan drone harus keluar dari zona tersebut serta kedalaman waduk yang cukup dalam kurang lebih 20 meter," kata Erwin.

Sebelumnya, Kadus 4 Desa Mekarmukti, Peri Purwanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban mencari ikan dan lobster dengan menggunakan perahu, kemudian saat dekat Keramba Jaring Apung (KJA) dia memegang besi.

"Besi itu terdapat aliran listrik, jadi dia kesetrum dan tangannya nempel. Terus temannya laporan ke warga, lalu aliran listriknya dimatikan hingga akhirnya korban terlepas dan tenggelam," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari teman korban, kata dia, Revan kesetrum atau tersengat aliran listrik pada saat berada di atas perahu, sementara untuk temannya dipastikan selamat dari kejadian nahas tersebut.

"Untuk temannya selamat, cuma dia masih syok karena mungkin takut saat melihat Revan kesetrum di atas perahu atau tongkang," kata Peri.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved