KM Alpha Jaya Terbalik, KN SAR Setyaki Sisir Perairan Tanjung Karawang Cari 4 ABK Hilang

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Laut Jawa kembali menghadirkan kabar genting. Sebuah kapal nelayan penangkap ikan bernama KM Alpha 3 yang berlayar dari Pelabuhan Muara Angke menuju Fishing Ground dilaporkan terbalik di Perairan Tanjung Karawang pada Senin (4/8/2025).

Kapal yang membawa 13 anak buah kapal (ABK) itu mengalami musibah setelah diterjang cuaca buruk.

Kantor SAR Bandung mendapat laporan langsung dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Tony Yuliawan.

Berdasarkan keterangan yang diterima, KM Alpha 3 berangkat pada Sabtu (2/8) dengan tujuan mencari tangkapan ikan dan cumi.

Namun, nasib berkata lain. Pada Senin dini hari, sekitar pukul 05.00 WIB, kapal menghadapi hempasan ombak besar akibat angin kencang yang membuatnya terbalik.

Dari total 13 awak kapal, sembilan orang berhasil dievakuasi oleh kapal nelayan lain yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

Mereka segera dibawa menuju Cilamaya, Jawa Barat, untuk mendapatkan pertolongan. Sementara itu, empat awak lainnya masih belum ditemukan.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, menuturkan bahwa pihaknya segera mengerahkan satu unit kapal penyelamat KN SAR Setyaki untuk melaksanakan operasi pencarian. Ia menjelaskan bahwa upaya pencarian dilakukan bersamaan dengan pemantauan intensif di area kejadian.

“Kami juga melakukan pemapelan kepada seluruh kapal yang melintas di sekitar lokasi agar dapat segera melaporkan ke Kantor SAR Bandung dan melaksanakan penyelamatan jika memungkinkan,” ungkapnya, Rabu (6/8/2025).

Empat awak kapal yang masih dalam pencarian adalah Darmono (51), Deri Abdul Haris (27), Faizal Hendra (26), dan Suharyanto (37).

Identitas mereka telah disebarluaskan agar memudahkan proses pencarian apabila ditemukan oleh kapal lain di area tersebut.

KN SAR Setyaki dijadwalkan bergerak dari Pelabuhan Cirebon menuju koordinat Last Known Position (LKP) kapal. 

Di saat yang sama, Kantor SAR Bandung terus menjalin komunikasi intensif dengan VTS Cirebon untuk melakukan pemapelan kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar area pencarian, demi mempercepat penemuan korban yang masih hilang.