Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana Meninggal, Bey Sebut Punya Program Luar Biasa Ini Saat Krismon

Mantan Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana, meninggal dunia di usia 86 tahun. Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra.

Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Suasana pemakaman mantan Gubernur Jabar HR Nuriana di Taman Makam Pahlawan, Kamis (11/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana, meninggal dunia di usia 86 tahun. Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kamis (11/7/2024).

Nuriana merupakan seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayjen TNI. 

Sehingga Proses pemakaman pun menggunakan sistem pemakaman militer. Proses pemakaman dipimpin langsung Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin dan dihadiri pula Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono.

Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyampaikan atas nama pemerintah provinsi Jawa Barat sangat kehilangan mendalam atas meninggalnya putra terbaik bangsa yang juga mantan Gubernur Jabar dua periode, yakni 1993-1998 dan 1998-2003.

"Kami sampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan memberikan ketabahan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan dan almarhum mendapatkan tempat di sisi Tuhan," ujarnya.

Baca juga: Sosok HR Nuriana Mantan Gubernur Jawa Barat Dua Periode Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya

Bey menambahkan selama Nuriana mengemban tugas memimpin Jabar, almarhum dikenal sosok yang penuh semangat dan ikhlas, sehingga sikap itu patut diteladani dalam mengabdi untuk negara ini.

Suasana rumah duka HR Nuriana di Komplek Parahyangan Rumah Villa Blok A, Nomor 131 A, Ciwaruga, Parongpong, Bandung Barat, Kamis (11/7/2024)
Suasana rumah duka HR Nuriana di Komplek Parahyangan Rumah Villa Blok A, Nomor 131 A, Ciwaruga, Parongpong, Bandung Barat, Kamis (11/7/2024) (tribun jabar)

"Saat almarhum menjabat gubernur, ketika krisis moneter 1998 memiliki program yang namanya Daka Balarea (Dahareun loba Kabeuli ku Rakyat) yang artinya makanan banyak terbeli oleh rakyat."

"Jadi, program yang almarhum gulirkan saat itu membuat warga miskin berkurang dan anak-anak bisa terus bersekolah," katanya.

Selain itu, almarhum pun dikenal sosok yang disiplin dan merakyat. Bahkan, setiap kali datang ke suatu daerah, almarhum senantiasa menyempatkan datang ke museum-museum yang ada di daerah tersebut guna mengetahui sejarah wilayah itu.

"Almarhum sosok yang miliki keingintahuan tentang sejarah begitu besar dengan datang langsung menghormati sejarah ke museum walah hanya dengan seorang ajudan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved