Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Tempel Ketat Ridwan Kamil, Survei Indikator Perbedaan Makin Tipis

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.

|
Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
indikator
Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Tempel Ketat Ridwan Kamil, Survei Indikator Perbedaan Makin Tipis 

TRIBUNJABAR.ID - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024. Dari hasil survei untuk popularitas maupun elektabilitas memunculkan dua nama terbesar yakni Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Keduanya unggul jauh dibanding nama-nama bakal calon gubernur/wakil gubernur Jabar lainnya yang selama ini beredar di masyarakat. Dan perbedaan angka antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi kini semakin tipis. Praktis Dedi Mulyadi menempel ketat Ridwan Kamil di setiap simulasi.

"Sampai hari ini kita tidak menemukan nama yang kompetitif di Pilgub Jabar selain nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Nama lain jauh tertinggal dibanding nama keduanya dan perbedaan antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi cukup tipis," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis hasil surveinya melalui youtube, Kamis (4/7/2024).

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi (dok.pribadi)

Untuk top of mind jika Pilgub Jabar digelar hari ini misalnya, Ridwan Kamil paling banyak disebut 16 persen, kemudian Dedi Mulyadi 11.2 persen, dan nama lainnya seperti Komeng, Ono Surono, Atalia Praratya, Uu Ruzhanul Ulum, Ilham Habibie, Dede Yusuf, Deddy Mizwar, dan lainnya masih di bawah 0,8 persen. Dan untuk top of mind ini sebanyak 67.2 persen belum menentukan pilihan.

Burhanudin mengatakan, untuk simulasi survei elektabilitas dengan daftar 26 nama semi terbuka, Ridwan Kamil meraih 36.8 persen kemudian Dedi Mulyadi 31.9 persen , nama lain jauh lebih rendah. Di antaranya Komeng 5,6 %, Dede Yusuf 3,0 %, Ahmad Syaikhu 2,8 %, Atalia Prartya 1,4 persen, Bima Arya 1,4 %, Ono Surono 1,1 %, dan nama calon lainnya di bawah 1 persen.

Sementara pada simulasi 12 nama kandidat hingga head to head Ridwan Kamil tertinggi dan pesaing terdekatnya tetap Dedi Mulyadi. Untuk simulasi head-to-head, Ridwan Kamil 55.1 % unggul atas Dedi Mulyadi 38 % , dengan massa mengambang 6.9 % .

"Pilihan kepada Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi ditopang oleh tingkat kedikenalan (popularitas) keduanya, ini sangat tinggi dibandingkan nama-nama lain. Sekitar 96 % pemilih tahu Ridwan Kamil, dan 86.6 % tahu Dedi Mulyadi," kata Burhanudin.

Ridwan Kamil
Ridwan Kamil (Tribun jabar/Muhamad Syarif Abdussalam)

Selain itu, tingkat kedisukaan keduanya juga sangat tinggi. Di antara yang tahu, 92.5 % warga suka dengan Ridwan Kamil, dan 90.4 % suka dengan Dedi Mulyadi. Calon lain yang juga tinggi kedikenalannya ada Desy Ratnasari dan Dede Yusuf, namun kedisukaan terhadap keduanya belum setinggi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Sementara itu saat ditanya tentang alasannya memilih Ridwan Kamil maupun Dedi Mulyadi, sebanyak 44,7 % responden menjawab Dedi Mulyadi orangnya perhatian kepada rakyat. Untuk pertanyaan yang sama sebanyak 14,6 % menjawab untuk Ridwan Kamil.

"Berdasar segmen sosio-demografi, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi tampak menonjol dibanding nama lainnya. Ridwan Kamil unggul hampir di semua kategori sosio-demografi. Terkecuali etnis lainnya, non muslim dan petani, peternak, nelayan, Dedi Mulyadi yang unggul," kata Burhanudin.

Berdasar wilayah, Ridwan Kamil unggul di sebagian besar Kabupaten/Kota.  Sementara di Kota Bandung, Bekasi, Karawang Purwakarta, Subang, Ciamis, dan Pangandaran, Dedi Mulyadi yang unggul.

Menurut Indikator, Pilkada Jawa Barat masih sekitar empat bulan lagi. Para bakal calon masih dapat meningkatkan kedikenalan dan kedisukaannya melalui berbagai media.

Media yang paling banyak diakses untuk mendapat informasi tentang sosial, politik dan pemerintahan adalah televisi, kemudian media sosial TikTok, Facebook, Youtube, dan Instagram. Disusul oleh portal berita online, WhatsApp dan Twitter (X).

Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil
Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil (Kolase TribunJabar.id)

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Sampel sebanyak 1.214 responden dipilih melalui metode Double Sampling. Double Sampling adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Adapun Margin of error survei diperkirakan ± 2.8 % pada tingkat kepercayaan 95 % , asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved