5 Mitos vs Fakta tentang Anak Kembar yang Sering Menyesatkan Orangtua, Jangan Takut!

Ketakutan orangtua tentang mitos-mitos anak kembar yang beredar di masyarakat sekitar sering menyesatkan. Berikut inilah 5 mitos tentang anak kembar

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
freepik.com
5 Mitos vs Fakta tentang Anak Kembar yang Sering Menyesatkan Orangtua, Jangan Takut! 

TRIBUNJABAR.ID - Memiliki anak kembar menjadi anugerah bagi orangtua yang mengidamkannya.

Namun ada juga orangtua yang menganggap memiliki anak kembar bisa lebih merepotkan.

Hal itu lantaran ketakutan para orangtua tentang mitos-mitos anak kembar menyesatkan yang beredar di masyarakat sekitar.

Nah, para orangtua yang ingin atau sudah memiliki anak kembar sebaiknya jangan takut.

Pasalnya mitos-mitos yang beredar belum tentu benar, bahkan bisa jadi justru bertolak belakang dengan fakta.

Baca juga: Jelang Lahiran Syahrini Pamer Perut Besar, Incess Disebut Hamil Anak Kembar, Unggah Foto 38 Minggu

Berikut ini Tribunjabar.id rangkum daftar 5 mitos tentang anak kembar lengkap dengan faktanya, dilansir dari Kompas.com.

1. Kakak Adik Tertukar

Mitos:

Sering kali kita mendengar mitos lokal yang mengatakan bahwa bayi kembar yang lahir lebih dulu adalah adiknya, bukan kakaknya.

Mitos tersebut mempersepsikan dengan alasannya karena si kakak ‘membantu’ adiknya untuk keluar lebih dulu.

Fakta:

Pada faktanya, menurut dunia kedokteran sepakat menyatakan bahwa bayi yang lahir lebih dulu (berdasarkan waktu dan tanggal) adalah kakak, bayi berikutnya adalah adiknya.

2. Sifat Baik dan Jahat

Mitos:

Beredar mitos lama bahwa si kembar selalu digambarkan memiliki karakter si baik dan si jahat.

Konon, mitos tersebut dikaitkan karena salah satu dari anak kembar tersebut jenuh hingga lebih diunggulkan dari kembarannya.

Hal itu menyebabkan satu dari anak kembar cemburu hingga selalu ingin mendapat perhatian lebih sehingga menimbulkan sifat jahat.

Fakta:

Padahal tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan kepribadian kembar sebagai bentuk jenis persaingan seperti si baik dan jahat tersebut.

Pada dasarnya, sifat dan kepribadian anak dibentuk secara umum dari berbagai faktor.

Bahkan biasanya anak kembar justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik.

Mereka selalu ingin saling melengkapi satu sama lain.

Seperti satu anak pintar di bidang akademik, anak yang lainnya terampil di bidang olahraga atau kesenian.

Ilustrasi bayi kembar
Ilustrasi bayi kembar (shutterstock)

3. Harus Dipisahkan

Mitos:

Mitos yang beredar di sekitar yang sering membuat para orangtua takut adalah adanya mitos bahwa anak kembar harus dipisahkan.

Seperti anak kembar tidak boleh satu sekolah.

Bahkan ada beberapa sekolah yang menerapkan peraturan anak kembar tidak boleh ditempatkan di kelas yang sama atau sekolah yang sama.

Alasan mitos tersebut karena anak kembar dapat mengembangkan identitas sendiri dan tidak bergantung pada kembarannya.

Bahkan alasan lain yang lebih konyol, anak kembar dipisahkan di sekolah bahkan tinggal di tempat yang berbeda.

Fakta:

Pada faktannya, menurut beberapa ahli justru disarankan anak kembar untuk selalu bersama agar kepribadian, karakter, emosi dan pertumbuhannya dapat berkembang lebih baik.

Jika dipisahkan di sekolah justru dapat merusak pengalaman pendidikan.

Secara psikologis, setiap anak kembar biasanya merasakan nyaman berada di dekat kembarannya.

Ketika salah satu dari mereka menghadapi masalah semisal dalam hal pelajaran dan pertemanan, maka mereka akan lebih mudah saling mendukung.

Oleh karena itu, disarankan agar orangtua yang memiliki anak kembar harus mempertimbangkan pemisahan tersebut.

Orangtua disarankan mengenali lebih dulu kebutuhan dan kepribadian anak kembar dan hubungan mereka.

Sebaiknya ajak berdiskusi jika keduanya menghadapi masalah atau jika terjadi perselisihan.

Baca juga: Cerita Pasutri di Indramayu Lahirkan Bayi Kembar 5, Mengaku Beruntung karena Mereka Jarang Rewel

4. Anak Kembar Sakit

Mitos:

Di masyarakat juga beredar mitos jika satu anak kembar sakit maka saudaranya juga ikut sakit.

Mitos tersebut mengasumsikan bahwa anak kembar mempunyai telepati.

Sebagai contoh, kembaran bisa membaca pikiran saudara kembarnya seolah memiliki kemampuan bahasa kode yang tak dimengerti orang luar selain mereka sendiri, atau istilah ini disebut idioglossia.

Kemampuan tersebut timbul karena kedekatan emosional mereka yang sejak menjadi benih dan berada di rahim bersama-sama.

Fakta:

Pada faktanya, kedekatan emosional ini juga serupa bisa terjadi pada suami-istri, saudara dekat hingga teman baik (yang memiliki kesamaan genetik ekstrem).

5. Anak Kembar Memiliki Keturunan Kembar

Mitos:

Sering kali kita mendengar bahwa hanya anak kembar yang bisa memiliki keturunan kembar.

Fakta:

Dalam dunia medis, kehamilan anak kembar memang sangat mungkin terjadi pada pasangan yang memiliki keturunan kembar.

Namun, di era ilmu kedokteran yang semakin maju ini, kini bayi kembar juga bisa lahir dari pasangan yang tidak memiliki riwayat keturunan kembar.

Kini, sudah tersedia obat pemicu tumbuh-kembang sel telur.

Pada kasusnya bisa terjadi pematangan dan pelepasan sel telur lebih dari satu kemudian dibuahi lebih dari satu sel sperma hingga menyebabkan kehamilan bayi kembar terjadi.

Pembuahannya dapat terjadi secara alami di dalam sel telur atau di laboratorium pada kasus bayi tabung.

Nah, itulah beberapa mitos dan fakta tentang anak kembar yang tidak perlu dicemaskan para orangtua.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved