Dunia Jurnalistik Berduka, Wartawan Senior Yusran Pare Meninggal Dunia, Dikebumikan di TPU Nagrog

“Saya dan Mas Agung sempat nengok saat mendengar beliau sakit kaki,” ujar Adi.

Sementara itu, bagi News Editor Tribun Jabar, Siti Fatimah, ayah ketiga orang anak tersebut merupakan mentornya saat dia mulai berkecimpung di dunia jurnalistik.

Momentum yang tak terlupakan baginya, saat masa kejayaan koran para agen sedang waktunya libur. Tak mau hanya berdiam diri, Yusran kerap mengajaknya untuk menawarkan koran kepada masyarakat.

“Jualan koran, karena agen pengecer pada libur,” ujar Fatimah.

Yusran, kata Fatimah, sosok orang yang tegas namun tetap santai.

“Humoris banget, kalau sama Pak Yusran itu ketawa terus. Dia selalu mengajarkan kalau jadi wartawan jangan cengeng, kalau mau kaya jangan jadi wartawan. Itu hal yang diingat,” jelasnya.

Fatimah mengenang, tempo waktu kerap mendapat piket hingga malam hari. Yusran yang saat itu Pemimpin Redaksi Tribun Jabar menyempatkan untuk mengantarkan dirinya pulang.

“Dulu piket sampe malam. Koran yang sudah jadi dummy dicek lagi sama wartawan. Judul, huruf besar, huruf kecil. Saya, kan pulang jam 11 malam dianter pulang ke Antapani, tidak boleh naik angkot. Setelah mengantarkan Pak Yusran pulang lagi ke kantor,” jelasnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI