Kajian Islam
Arti Gelar Haji dan Hajah Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, Ternyata Maknanya Tak Sembarangan
Apa sebenarnya arti gelar haji dan hajah? Pendakwah Ustaz Adi Hidayat mengurai arti sebenarnya dari panggilan haji dan hajah tersebut.
TRIBUNJABAR.ID - Sepulang menjalani ibadah haji di Tanah Suci, tak jarang kita mendengar para jemaah tersebut punya gelar baru disebut haji dan hajah.
Gelar haji dan hajah tersebut kerap menjadi polemik di tengah masyarakat Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya arti gelar haji dan hajah tersebut menurut pandangan Islam?
Pendakwah Ustaz Adi Hidayat mengurai arti sebenarnya dari panggilan haji dan hajah tersebut.
Baca juga: Viral Momen Kepulangan Jemaah Haji asal Sulsel Bak Ajang Model Busana Dihiasi Emas, Netizen Prihatin
Seperti diketahui, gelar haji dan hajah kerap jadi polemik di tengah masyarakat Indonesia.
Terlebih baru-baru ini viral aksi ibunda Atta Halilintar, Lenggogeni Faruk ngotot minta putranya, Thoriq Halilintar dipanggil haji.
Cerita Lenggogeni Faruk soal Thoriq yang sudah berhaji di usia dua bulan pun viral hingga ramai diperbincangkan netizen media sosial.
Gara-gara cerita Lenggogeni tersebut, netizen ramai mengungkit dan memanggil Thoriq dengan sebutan haji.
Karena hal itu, netizen pun bertanya-tanya apakah gelar haji dan hajah harus disematkan kepada orang yang baru pulang ibadah haji?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, TribunnewsBogor.com merangkum penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat.
Penceramah yang karib disapa UAH itu tegas menyebut bahwa haji adalah ibadah kaum muslimin yang tidak melahirkan gelar apapun.
Bukan gelar, haji sejatinya menghasilkan ketakwaan bagi kaum muslimin yang menjalankannya.
Karenanya, gelar haji dan hajah itu tidak harus disematkan kepada seseorang.
"Ibadah itu tidak melahirkan gelar seperti gelar-gelar dunia. Yang paling dikejar dalam ibadah adalah predikat takwa. Karena itu tujuan setiap ibadah itu puncaknya takwa," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Begitu juga dengan ibadah lain selain haji, sholat dan puasa pun tujuannya adalah untuk takwa, bukan gelar.
Diungkap Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT pun telah mengurai penjelasan soal berhaji yang tujuannya adalah takwa, bukan gelar.
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ١٩٧
Al-Hajju asy-hurum ma‘lûmât, fa man faradla fîhinnal-ḫajja fa lâ rafatsa wa lâ fusûqa wa lâ jidâla fil-Hajj, wa mâ taf‘alû min khairiy ya‘lam-hullâh, wa tazawwadû fa inna khairaz-zâdit-taqwâ wattaqûni yâ ulil-albâb
Artinya: (Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.
Dari penjelasan di atas, maka jelas bahwa gelar haji sangat tidak perlu.
"Jadi bukan mencari gelarnya. Karena ibadah itu tidak melahirkan gelar. Kalau ibadah melahirkan gelar, ada bapak Asep pernah sholat, zakat, umroh, haji, gelarnya SZ UH. Jadi enggak perlu," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Tanggapan Ustaz Adi Hidayat Soal Marak Kasus Judi Online, Ungkap Nasihat Menohok untuk Pelaku Judol
Kendati demikian diungkap Ustaz Adi Hidayat, ada makna khusus terkait arti dari haji dan hajah.
Bukan sebagai panggilan atau gelar, haji dan hajah sejatinya adalah kalimat pengingat yang diungkap orang Arab.
Biasanya kata haji dan hajah disematkan kepada seseorang agar orang tersebut ingat bahwa dirinya baru pulang atau pernah beribadah haji.
"Kalimat-kalimat haji yang melekat kepada nama itu asal mulanya adalah ungkapan orang Arab. Semoga hajinya menjadi mabrur, sainya mendapatkan penerimaan dari Allah, dosanya terampuni. Ketika orang itu kembali ke tempatnya masing-masing, orang memanggil Al Haj. Jangan sampai perjuangan dalam haji, dilunturkan kembali dengan keburukan yang menghilangkan pahala haji," pungkas Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut menurut Ustaz Adi Hidayat, seseorang yang sudah berhaji itu pahalanya sebanding dengan masuk surga.
"Karena haji itu kalau benar ditunaikan, haji mabrur, pahalanya masya Allah, tidak ada yang sebanding kecuali surga. Makanya ketika ada orang selesai haji, dia masuk imigrasi dan marah-marah, orang Arab mengatakan 'Ya Hajj, bapak sudah haji, jangan sampai keluar kalimat kotor lagi'," kata Ustaz Adi Hidayat.
Tapi jika seseorang yang sudah berhaji namun tutur katanya kasar dan perilakunya tak baik, maka perlu dipertanyakan soal kualitas ibadahnya.
Jika berkaca pada hal tersebut, maka seseorang yang dipanggil haji seharusnya menjadikan panggilan haji itu sebagai pengingat diri.
"Jadi kalau antum disebut 'haji', segera antum istigfar, mungkin itu peringatan dari Allah. Bahwa antum sudah pernah ibadah (haji), mungkin agak banyak kekurangan, masih mengerjakan maksiat," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Wallahu A'lam Bishawab.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ternyata Ini Arti Gelar Haji dan Hajah Menurut Ustaz Adi Hidayat, Maknanya Tak Sembarangan
8 Keutamaan Bulan Rabiul Awal selain Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Belum Banyak Diketahui Umat Muslim |
![]() |
---|
10 Peristiwa Terjadi di Bulan Muharam Belum Banyak Diketahui Muslim, Termasuk Sejarah di Zaman Nabi |
![]() |
---|
Perbedaan Arti Walimatus Safar, Walimatul Hajj & Walimatul Umrah, Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya |
![]() |
---|
Hukum Salat Tarawih Kilat, 23 Rakaat Cuma 5 Menit Apakah Sah? Berikut Penjelasan Ahli Hukum Islam |
![]() |
---|
Hukum Malam Nisfu Syaban yang Harus Diketahui, Jika Berjaga Sepanjang Malam untuk Beribadah, Haram? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.