Komnas PP KIPI Tegaskan Imunisasi Tak Dapat Sebabkan Kematian, tapi Ada Satu Kondisi Berat

Efek yang timbul umumnya ringan, berlangsung singkat dan sembuh dengan atau tanpa pengobatan.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Ruang pertemuan di Balai Kota Sukabumi yang jadi tempat Komnas KIPI mengumumkan hasil investigasi atas kasus balita meninggal setelah menjalani imunisasi, Kamis (20/6/2024). 

Setelah dilakukan penyuntikan, lemantauan KIPI dapat dilakukan oleh orangtua. 

“Keadaan (anak) sehat dapat diberikan imunisasi ganda. Pemantauan KIPI berat dapat diketahui dalam 30 menit pertama, pemantauan selanjutnya dilakukan oleh orangtua, setelah diberi keterangan oleh tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi,” ucapnya. 

“Perlu disampaikan pula tanda bahaya (gejala KIPI) agar orangtua dapat segera membawa anak ke rumah sakit untuk diberi pertolongan," pungkasnya.

Imunisasi untuk Kenzie sudah Sesuai Prosedur

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadi, menyebut berdasarkan hasil audit investigasi Komnas KIPI, pemberian vaksin terhadap almarhum Bayi Muhamad Kenzi Arifin sesuai prosedur. 

Hal itu sesuai yang disampaikan oleh Komnas KIPI saat menyampaikan hasil audit investigasi Komnas KIPI di Balaikota Sukabumi, Kamis (20/06/2024).

"Hasil audit Komnas KIPI memberikan kesimpulan bahwa prosedur pemberian imunisasi telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku," 

"Tadi ada memang beberapa pertanyaan dan sudah dijawab dan disampaikan oleh komnas KIPI langsung dan intinya pihak keluarga juga ingin punya kepastian apa sih penyebab meninggal dunia. Ini juga perlu dijelaskan kepada masyarakat juga," ujar Kusmana, seusai pertemuan penyampaian Komnas KIPI. 

Kusmana mengatakan bahwa selanjutnya untuk mengetahui penyebab kematian Kenzie, diperlukan tambahan data dan bukti dengan melakukan pemeriksaan uji Endotoksin dan sterilitas terhadap semua vaksin yang diberikan, serta melakukan autopsi forensik.

"Secara data-data yang ada itu belum memenuhi untuk menyampaikan apa sih penyebab kematiannya, makanya perlu informasi data lengkap melalui salah satunya tadi dari BPOM juga dan melalui autopsi," jelas Kusmana. 

Sementara untuk otopsi, pihak keluarga korban yang saat ini sudah didampingi pengarcara akan melaporkan secara resmi kepada Polisi. 

"Tadi juga dari Polres juga sudah diberi tahapannya mungkin nanti pelaporan dari kuasa hukum, karena memang sudah pakai kuasa hukum," kata Kusmana. 

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr Rochady Hendra, mengatakan untuk memastikan kematian Kenzi dibutuhkan uji BPOM untuk memastikan vaksin yang diberikan.

"Jadi namanya vaksin itu kan dibuka, ada kemungkinan ada racun yang tumbuh atau ada tidak steril, makanya kita akan menjawabnya setelah pemeriksaan oleh BPOM apakah vaksin yang kemarin diberikan dalam kondisi baik, tidak ada toksin dan tidak ada kuman atau dalam kutip steril," ujarnya. 

Rochady menyebut, berdasarkan yang disampaikan Komnas KIPI, kematian Kenzie tidak bisa langsung dikaitkan dengan dilakukannya imunisasi. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved