Berita Viral

Viral Video Anak Hendak Jemput Ayah Pulang Haji Dibentak Sopir Ojol di Bandung, Dituduh Taksi Online

Sebuah video menayangkan sekeluarga dicegat sopir ojek online (ojol) ketika hendak menjemput jemaah haji beredar viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TikTok @clinopheelz
Sebuah video menayangkan sekeluarga dicegat sopir ojek online (ojol) ketika hendak menjemput jemaah haji beredar viral di media sosial. 

Tetapi, beberapa sopir ojol meminta agar sopir mobil itu menunjukkan ponselnya sebagai bukti.

Percekcokan antara keluarga itu dengan para sopir ojol pun berlangsung beberapa saat.

Sementara itu, dalam keterangan unggahannya, pengunggah bercerita bahwa ia memang hendak menjemput ayahnya yang baru saja pulang haji.

"Nitip di tiktok kejadian hari ini, posisinya mau jemput babeh pulang haji pake mobil pribadi, tapi posisi duduknya aku, ibu, sama adek di belakang dan supir aku didepan sendiri," tuturnya.

"Keliatan orang emang kaya lagi pake taxol kaliya padahal bukan, dan pas di daerah Gedung Sate ternyata lagi ada demo ojol terus mobil aku disetop dan dikeroyok masal mamang ojol ampe mobil dirusak," tambahnya.

Menurut pengunggah, dirinya telah menjelaskan berkali-kali bahwa kendaraannya itu bukan taksi online. Tetapi, para sopir ojol itu tidak percaya.

"Udah ngomong bukan taxol tetap aja pada ngeyel dan makin emosi merekanya, mau ngajak ngobrol baik-baik tetep aja pada pake urat ngomongnya duh sedihnya," ucapnya.

Baca juga: Driver Ojol Keluhkan Penyesuain Tarif, Haru Suandharu: Perlu Ada Regulasi Penuhi Hak Pengendara

"Dan ini beneran mobil pribadiku kok ada skrg juga di garasi rumahku," pungkasnya.

Demo Ojol di Bandung

Sebelumnya diberitakan, ribuan pengemudi ojek online dan taksi online menduduki Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/6/2024).

Mereka berunjuk rasa, menolak tarif murah yang diberlakukan oleh perusahaan penyedia aplikasi ojek dan taksi online.

Protes tarif murah tersebut tertulis dalam berbagai spanduk dan poster yang mereka bawa dan bentangkan.

Mereka menganggap pemberlakuan tarif murah ini menurunkan pendapatan mereka sebagai mitra aplikasi di tengah sepinya pesanan.

Mereka pun meminta agar pemerintah mendorong perusahaan aplikasi menaikkan tarif tersebut.

Penanggung jawab aksi Yulinda Rambing, mengatakan jika dirinci, pengemudi ojek online hanya menerima Rp1.500 per kilometer dari tarif bawah Rp2.500.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved