Pilgub Jabar 2024

Wawancara Eksklusif dengan Ilham Akbar Habibie: Ungkap Trik Kalahkan Petahana di Pilgub Jabar 2024

 Ilham Akbar Habibie menjadi wajah segar yang meramaikan perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunjabar.id/Daniel A Damanik
Putra sulung Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, berkunjung ke Kantor Redaksi Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara, Kota Bandung, Kamis (27/6/2028). 

Bagaimana Pak Ilham memandang banyaknya pesaing di Pilgub Jabar 2024?

Pada prinsipnya di Indonesia dan di mana saja, kalau orang yang baru mulai ya tentu dia punya popularitas elektabilitasnya itu masih di bawah orang yang sudah lama ada.

Tetapi bukan berarti tidak bisa dikejar, ada metodenya, ada kodenya. Itu jelas kita harus dengan media seperti saat ini, atau juga kita berjumpa dengan banyak orang, dengan tokoh, atau kita menggunakan sosmed, ada banyak sekali cara untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

Baca juga: Ilham Habibie Sebaiknya Dipasangkan dengan Politikus di Pilgub Jabar 2024

Kalau kita misalnya menghadapi pertahana ya bisa saja terjadi, namun juga tidak mustahil orang yang baru mulai dia bisa menang lawan petahana, banyak contoh, bukan mustahil.

Kita menyadari bahwasanya di Jabar dan juga di tempat lain, mereka senang muka segar, yang belum kenal, jadi penasaran. Mungkin perlu ada ide-ide baru yang datang dari orang yang baru. Tapi tentu yang mereka juga bisa terima, tergantung orangnya. Tapi ya mudah-mudahan Insya Allah itu saya masuk dalam kategori seperti itu.

Apa ide utama yang dibawa Pak Ilham di Pilgub Jabar 2024?

Ide saya bukan saja di bidang industri. Bagi yang belum atau tidak ada aspirasi sektor industri, tentu itu juga akan diperhatikan. Tapi industri itu penting karena sebetulnya yang terjadi di situ adalah transformasi SDM, yang membangun sebuah negara.

Baca juga: Ilham Habibie Sebaiknya Dipasangkan dengan Politikus di Pilgub Jabar 2024

Kalau kita lihat ya saya kasih contoh kita lihat Korea Selatan di tahun 50-an, itu taraf hidup yang sama dengan kita karena mereka baru melalui satu perang saudara yang dahsyat, negara mereka hancur lebur, kita lihat sekarang, sekarang kita kalau penghasilan di 4.000 USD per orang per tahun, mereka 40.000 USD lebih.

Padahal Korea enggak punya sumber daya alam. Karena dia punya SDM, dia bisa membangun industri yang kuat.

Tentu dia punya pertanian karena dia memang harus makan dan dia juga memperhatikan itu menjadi sesuatu yang strategis, tetapi mengapa mereka maju bukan pertanian tapi industri.
Mereka merencanakan, mengimplementasikan, meneruskan regenerasi berbagai hal melalui industrialisasi.

Bisa dilihat drakor dan Kpop, itu berkembang dengan industrial, ya sudah mindset mereka sudah melalui satu proses industrialisasi. Industrialisasi adalah bekerja dengan data, menggunakan pendekatan ilmiah, kita tahu prosesnya.

Apa pendapat Pak Ilham mengenai maraknya judi online, pinjaman online, bullying, dan masalah lainnya yang sedang menghinggapi Indonesia?

Semua yang disebut oleh Pak Adi itu adalah ada kaitan langsung atau tidak langsung dengan yang saya sampaikan, gejala itu terjadi karena memang dalam kenyataannya banyak orang menganggur nggak ada pekerjaan.

Jadi karena dia tidak ada pekerjaan, dia perlu adanya pendapatan, mereka kadang-kadang begitu susah, tidak adanya cara lain daripada dia mencoba di judi online, masuk ke jebakan pinjol.

Mengenai geng motor di Bandung saya juga katakan itu orang nganggur ya, sebagian dari mereka juga mungkin tidak punya pekerjaan tetap. Jadi gejala yang disebut oleh Pak Adi tadi itu bisa kita kita minimalkan dengan kita mendorong sektor ekonomi yang berkemampuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dalam jumlah banyak.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved