Project Management Institute Kolaborasi dengan Tel-U Kembangkan SDM Indonesia di Era Teknologi AI

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Teknologi digital sudah semakin berkembang pesat di era serba digitalisasi saat ini.

Agar bisa bersaing saat ini dan di masa depan, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus mampu beradaptasi dengan teknologi-teknologi terbarukan, salah satunya Artificial Intelligence atau AI.

Tantangan AI dapat merambah ke setiap bidang aktivitas sehari-hari, terutama dunia kerja.

Memperbaharui kurikulum, pelatihan sertifikasi dinilai menjadi solusi pembelajaran bagi para pelajar muda, mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan belajar dan mengembangkan karir.

Guna memfasilitasi kebutuhan SDM di era digital ini, Project Management Institute (PMI) menanamkan manajemen proyek yang kini menjadi urgensi para ahli yang disertifikasi oleh PMI.

Telkom University dipilih menjadi lembaga yang berkolaborasi dengan PMI. 

Baca juga: Cara Lapor Kecurangan PPDB Kota Bandung 2024 SD dan SMP, Bisa Lewat Hotline atau Lapor Disdik

Regional Managing Director, PMI Asia Pacific, So Hyun Kang, mengatakan cara mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan keahlian manajemen proyek bisa ditempuh melalui kick off atau kursus kilat digital. 

Menurut So Hyun Kang, ada juga sertifikasi CAPM (Certificate Asociate Project Management) untuk mahasiswa.

"Nanti ada ujian untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Bekerjasama dengan jurusan Teknik Industri," ujar So Hyun Kang ditemui di Telkom University, Rabu (11/6/2024).

Lebih lanjut, So Hyun Kang mengatakan bahwa hadirnya student membership dan student club berkesempatan untuk berjejaring dengan profesional industri. 

Minat kaum muda terhadap industri kreatif sebagai jalur karir yang layak, didorong oleh pengaruh global, peluang ekonomi, warisan budaya, pendidikan yang lebih baik, dukungan pemerintah, dan pola pikir kewirausahaan yang kuat. 

Baca juga: Kemenkumham Jabar Bersama BRIN Bahas Implementasi Artificial Intelligence

Dinamika baru tenaga kerja muda Indonesia didukung oleh kemajuan teknologi dan pengetahuan telah mendorong perubahan signifikan dalam budaya kerja di Indonesia, khususnya dalam bidang manajemen proyek. 

"Melalui manajemen proyek, penekanan pada pendekatan yang agile dan hybrid dengan metode kerja yang fleksibel dan kolaboratif kini semakin diminati," katanya.

Kemudian, transformasi digital menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen proyek.
Kendati demikian, keterampilan non-teknis dan kepemimpinan seperti soft skill dan leadership menjadi semakin penting untuk kelancaran proyek.

"Kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar tim menjadi krusial untuk keberhasilan proyek. Sertifikasi Manajemen Proyek yang diakui secara global dapat meningkatkan daya saing," ujarnya.

Sementara itu, alumni sertifikasi PMI, Mohammad Ichsan, menyampaikan kolaborasi antara PMI dan dunia pendidikan bertujuan agar mahasiswa siap menghadapi tantangan era digital dan instansi pendidikan bisa menyiapkan mahasiswanya untuk lulus dengan segudang kemampuan.

"Saat mereka lulus bisa menjadi kualifikasi dengan sertifakat berstandar Internasional. Sehingga mereka lebih siap untuk terjun ke industri," kata dia.

Ichsan mengakui bahwa PMI mampu melakukan pembangunan infrastruktur sehingga mampu melahirkan SDM cakap dengan skill mumpuni.

Ichsan juga berharap, sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan PMI dapat menjangkau bidang lain selain teknik industri.

"Dengan diikuti oleh mahasiswa baru membuka peluang lebih lebar untuk masuk kualifikasi sertifikasi. Apalagi melihat sekarang tenaga kerja yang belum menyerap kebutuhan industri saat ini," ungkap dia. (*)