Job Fair yang Digelar Universitas Widyatama Berjalan Lancar, Berikutnya Siap Gelar Gathering HRD

Pipin Sukandi menyampaikan bahwa selama dua hari gelaran job fair 2024 kemarin, ada sebanyak 4 ribuan peserta yang hadir.

Muhamad Nandri Prilatama
Universitas Widyatama sukses dan berhasil menggelar job fair dengan menghadirkan 41 perusahaan dan ratusan lowongan pekerjaan yang digelar selama dua hari, yakni Senin-Selasa (10-11/6/2024) di Gedung Serba Guna Widyatama. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNGĀ - Universitas Widyatama sukses dan berhasil menggelar job fair dengan menghadirkan 41 perusahaan dan ratusan lowongan pekerjaan yang digelar selama dua hari, yakni Senin-Selasa (10-11/6/2024) di Gedung Serba Guna Widyatama.

Kepala Biro Karir Universitas Widyatama, Pipin Sukandi menyampaikan bahwa selama dua hari gelaran job fair 2024 kemarin, ada sebanyak 4 ribuan peserta yang hadir.

Mereka pun melakukan evaluasi, dengan tentunya pelaksanaan job fair tahun depan akan jauh lebih banyak perusahaan yang terlibat dan peserta yang terserap di perusahaan-perusahaan pun semakin banyak.

"Selain job fair, kami pun waktu terdekat akan adakan gathering HRD untuk meminta masukan demi kebutuhan kurikulum pendidikan di Widyatama. Lalu, kami juga ada kampus rekrutmen untuk perusahaan yang ada di unit kami agar nantinya bisa link and match sesuai kebutuhan perusahaan. Jadi, kurikulum Universitas Widyatama bisa sama dengan apa yang dibutuhkan dunia usaha juga dunia industri," ujarnya, Rabu (12/6/2024) saat dihubungi.

Pipin juga menyebut para mitra Universitad Widyatama yang terlibat dalam job fair 2024 kemarin menginginkan lebih banyak lagi kegiatan yang dapat dikerjasamakan, semisal salahsatunya kampus rekrutmen, gathering, dan berkesinambungan yang tak hanya pameran kerja.

Sebelumnya, Rektor Universitas Widyatama, Prof Dadang Suganda mengatakan sangat mendukung adanya job fair.

Sebab, bagaimana pun job fair merupakan bagian dari mitra strategis untuk melihat seberapa jauh lulusan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri.

"Jika sesuai itu membuktikan apa yang telah dilakukan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah sudah sangat cukup dan tinggal memperkuat serta memperdalamnya lagi," ujarnya.

Prof Dadang pun menyebut pihaknya selalu melakukan evaluasi kurikulum guna dapat terserap lulusan Widyatama oleh dunia usaha dan industri.

Pihak universitas pun bersiap jika memang ada kompetensi-kompetensi yang mesti dipelajari oleh para mahasiswa Widyatama agar mampu terhubung dengan dunia usaha ketika lulus nanti.

"Saya setuju dengan kebijakan yang sering diwacanakan, yakni kurikulum itu didukung dunia kerja dan dunia industri, dan mahasiswa yang mendaftar itu yang best practice di lapangan. Alhamdulillah daya serap lulusan Widyatama bisa capai 50-60 persen, yang artinya apa yang dibangun ini sesuai kebutuhan, dan lamanya lulusan kami menganggur berharap paling lama tiga bulan setelah mereka lulus," ucapnya.

Prof Dadang pun berpesan kepada para alumi Widyatama bahwa modal hidup sukses di masa depan bukanlah bermodalkan ijazah resmi, tapi membutuhkan pula keahlian dan keterampilan. Maka, katanya, perkaya ketika semasa kuliah dengan keterampilan dan lainnya.

"Ingat, harus miliki semangat untuk berusaha semaksimal mungkin. Alam itu akan mencatat apa yang kita kerjakan. Kalau kita berbuat baik dan mau berusaha keras maka alam pun akan berikan hal baik dan Allah akan menganugerahkan bagi mereka yang mau berusaha dan berdoa," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved