Diperkenalkan Sejak Dini, Para Murid SDN 230 Margahayu Raya Mampu Ubah Sampah Jadi Barang Bermanfaat
Ternyata para murid di SDN 230 Margahayu Raya, Kota Bandung, mampu menyulap sampah-sampah menjadi barang-barang bergunda dan bermanfaat.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Sementara itu, salah seorang murid kelas 1C SDN 230 Margahayu Raya, Mikhayla Putri, mengaku senang bisa ikut menampilkan tarian dengan mengenakan kostum daur ulang dari sampah serta bisa membuat kreativitas seni dari barang-barang bekas.
"Aku senang dengan acara ini. Ya ini (kostum) hasil dari sampah-sampah yang dikreasikan dibantu ibu. Aku juga membuat kerajinan ecobrick dari bahan sampah botol, busa, dan plastik. Enggak susah kok buatnya," katanya.
Kemudian, Wali Kelas 1C SDN 230 Margahayu Raya, Fitria Mei, mengaku kreativitas siswa hari ini merupakan pengimplementasian dari program P5 yang digulirkan pemerintah melalui kurikulum merdeka.
"Hari ini kebetulan penampilan hasil anak-anak yang sudah dikerjakan selama sebulan sekaligus dikemas dengan adanya gelar karya. Kami sengaja mengusung tema tentang gaya hidup berkelanjutan karena mengingat kondisi sekolah ditambah kota Bandung yang masih belum selesai masalah sampah dan menjadi masalah serius," katanya.
Fitria pun mengaku anak-anak di SDN 230 Margahayu Raya perlu pembiasaan dan pengenalan terkait sampah, maka sejak semester sebelumnya mereka sudah diminta membuat tong sampah dengan harapan mereka belajar memilah sampah.
"Lalu, di semester kedua ini mereka sudah mulai membuat hasil karya dari sampah non organik, seperti plastik dan botol untuk membuat ecobrick. P5 ini sudah dua tahun bergulir di kami dan melibatkan siswa kelas 1, 2, 4, dan 5 dengan tema secara garis besar sama mengenai pengolahan sampah," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Kelas 1C, Ayu Tresnoningtyas, menambahkan kreasi yang ditampilkan anak-anak hari ini dimulai sewaktu mereka setiap semester diberikan tugas oleh wali kelasnya masing-masing untuk mengkreasikan daur ulang, semisal dari ecobrick.
"Ecobrick itu daur ulang sampah-sampah plastik, kami potong-potong dan masukkan ke dalam botol kosong dan kami bisa bentuk apapun dari ecobrick itu. Anak-anai sempat membuat tempat sampah pada semester 1 dan semester 2 membuat ecobrick," katanya. (*)
Sampah Menggunung di Babakan Cianjur Kota Bandung, Masyarakat Mulai Alami Gangguan Kesehatan |
![]() |
---|
6 Warga Tertangkap Tangan Buang Sampah Sembarangan di Cicadas Bandung: Segera Disidang |
![]() |
---|
SMPIT As-Syifa Juara 1 SIF 2025, Siswa Ciptakan Tempat Sampah Pintar Berbasis IoT |
![]() |
---|
Atasi Masalah Sampah, Mesin Insinerator Akan Ditempatkan di Pasar Kosambi Bandung Mulai 2026 |
![]() |
---|
Sampah di Pasar Caringin Kembali Menumpuk Hingga Disorot Dedi Mulyadi, Pemkot Bandung Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.