Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Dari Siang sampai Malam, Ayah Pegi Diperiksa Polisi, Disuruh Gambar Pemandangan dan Cerita Masa Lalu

Selama tes psikologi itu, Rudi mengaku diminta menjawab sejumlah pertanyaan mulai dari hal umum, hingga mengenai kepribadiannya.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman
Rudi Irawan (tengah) ayah kandung Pegi Setiawan alias Perong saat diwawancarai di Mapolda Jabar. Rudi menjalani tes psikologi di Polda Jabar, Selasa (11/6/2024).  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rudi Irawan, ayah kandung Pegi Setiawan alias Perong, salah satu tersangka Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016, menjalani tes psikologi di Polda Jabar, Selasa (11/6/2024). 

Tes psikologi yang dijalani Rudi oleh tim eksternal Polda Jabar itu, berlangsung sekitar tujuh jam dari siang hingga malam hari, di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar.

Selama tes psikologi itu, Rudi mengaku diminta menjawab sejumlah pertanyaan mulai dari hal umum, hingga mengenai kepribadiannya.

Tak cuma itu, Rudi pun sempat diminta untuk menggambar.

"Menggambar pemandangan, tanya jawab tulis, hampir 12 pertanyaan. Soal kepribadian dan soal-soal masa lalu," ujar Rudi. 

Menurutnya, tes psikologi dilakukan dengan santai.

Pegi Setiawan sosok yang diduga menjadi otak pembunuhan Vina di Cirebon, dihadirkan Polda Jawa Barat dalam konferensi pers, Minggu (26/5/2024).
Pegi Setiawan sosok yang diduga menjadi otak pembunuhan Vina di Cirebon, dihadirkan Polda Jawa Barat dalam konferensi pers, Minggu (26/5/2024). (Tangkap layar Kompas TV)

Rudi pun mengaku tidak menemui hambatan dalam tes tersebut. 

"Gak ada kesulitan, tadi sambil ngobrol sambil santai," ucapnya.

Sementara itu, Dendi Matantika, kuasa hukum Rudi mengatakan, tes ini hanya dilakukan satu kali dan tidak ada tes tambahan.

Baca juga: Kalau Kamu Ngaku Tidur di Rumah Pak RT, Nanti Terseret Posisi Pegi Makin Kuat, 3 Saksi Cabut BAP

Adapun tujuan dari tes psikologi ini, kata dia, merupakan bagian dari proses penyidikan dan untuk mengetahui pola asuh bapak terhadap anaknya.

"Tadi saya tanya juga tim psikolog untuk apa ini, untuk melihat pola asuh seorang bapak kepada anak di waktu kecil, itu saja tujuannya," katanya.

Tes Psikologi untuk Ibu Pegi Ditolak Kuasa Hukum

Surat tes psikologi yang dilayangkan oleh Polda Jabar untuk Ibunda Pegi Setiawan, Kartini ditolak mentah-mentah oleh kuasa hukumnya.

Dalam surat tersebut, Kartini diminta menjalani tes psikologi di Polres Cirebon Kota, pada Selasa (11/6/2024).

Sugianti Iriani, salah satu anggota tim kuasa hukum Pegi Setiawan menyampaikan penolakan tersebut dengan tegas.

"Betul, kemarin kami tim kuasa hukum sudah mendapatkan surat undangan untuk Ibu Kartini (Ibunda Pegi Setiawan) untuk dilakukan tes psikologi di Polres Cirebon Kota hari ini (Selasa)."

"Namun hari ini juga tim kuasa hukum pun akan melakukan penolakan terhadap undangan tersebut," ujar Sugianti saat diwawancarai di kantornya di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/6/2024).

Ia menjelaskan alasan penolakan tersebut.

Salah satu kuasa hukum Pegi Setiawan, Sugianti Iriani (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)
"Dikarenakan tes psikologi untuk Ibu Kartini tidak ada relevansi terhadap perkara ini," ucapnya.

Sementara, Sugianti, yang kerap disapa Yanti, menyoroti bahwa tes psikologi untuk Pegi Setiawan dapat dimaklumi mengingat situasinya yang saat ini berada di dalam tahanan atas tuduhan pembunuhan Vina dan Eki.

"Kalau (tes psikologi) untuk Pegi kita pun memakluminya, karena sudah berada di dalam tahanan yang diduga sebagai pembunuh Vina dan Eki, walaupun kita punya alibi yang kuat bahwa Pegi bukan pelakunya," jelas dia.

Justru, Yanti mempertanyakan mengapa tidak dilakukan tes psikologi terhadap Aep dan Melmel terlebih dahulu.

"Yang kami pertanyakan, kenapa tidak dilakukan dulu tes psikologi terhadap Aep dan juga Melmel, karena keterangan mereka dari awal sudah diragukan," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa jika tes psikologi ini hanya bertujuan untuk menutupi kelemahan bukti-bukti kepolisian, maka pihaknya akan menolak dengan keras.

"Kalau tes ini adalah untuk memenuhi kelemahan bukti-bukti kepolisian kita akan menolaknya."

"Lalu kalau memang lemah, ya sudah keluarkan saja Pegi karena memang bukan pelakunya," ujarnya.

Sebagai bentuk penolakan resmi, Yanti menyatakan bahwa tim kuasa hukum akan membuat surat resmi yang ditujukan kepada kepolisian.

"Bentuk penolakannya, kita akan membuat surat resmi yang ditujukan ke kepolisian," ucap Yanti.

Setelah Tes Psikologi, Selanjutnya Tes Kebohongan

Polda Jabar bakal melakukan tes poligraf atau tes kebohongan, kepada Pegi Setiawan alias Perong, salah satu tersangka Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon dan Rizky alias Eky, di Cirebon pada 2016. 

Pegi sebelumnya telah menjalani tes psikologi terkait intelegensi, afeksi dan psikomotor di Polda Jabar. 

"Ada informasi dari pak kanit akan pemeriksaan poligraf, itu untuk mengetahui kebohongan akan dilaksanakan Rabu," ujar Toni RM, salah satu kuasa hukum Pegi Setiawan, Senin (10/6/2024).

Pada tes psikologi, kata dia, psikolog menggunakan lima alat tes terhadap Pegi. Namun, Toni mengaku tidak mendapatkan penjelasan terkait fungsi dari alat-alat tersebut.

"Cuma memang tidak disampaikan alat pemeriksanya, tapi yang jelas pemeriksaan ini untuk melihat tiga hal ini yaitu intelegensi kognitif, afeksi dan motorik," katanya.

Adapun pemeriksaan psikologis terhadap Pegi, kata dia, berkaitan dengan intelegensi atau kecerdasan otak, kemudian afeksi, untuk mengetahui kondisi perasaannya.

"Dan motorik melihat memeriksa pengendalian pengaturan fungsi organ tubuh," ucapnya.(*)


 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved