Fakta-fakta Rombongan Seniman Wayang Dianiaya Anggota Ormas di Cianjur, Manajer Kena Sabet Celurit

Oknum yang mengadang rombongan grup wayang tersebut, terlihat mengacung-ngacungkan senjata tajam hingga berkata-kata kasar.

Istimewa
Proses perdamaian setelah terjadi aksi penganiayaan yang diduga dilakukan preman Kampung Jeruk Nipis, RT 04/02, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sekelompok orang melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap rombongan seniman wayang terekam video.

Mereka diduga merupakan kelompok organisasi masyarakat atau ormas.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Jeruk Nipis RT 04/02, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (6/6/2024).

Video aksi pengadangan dan ada kericuhan viral di media sosial.

Baca juga: Kronologi Anggota Ormas Aniaya Rombongan Grup Wayang Giriharja 3 Putra di Cianjur

Acungkan Senjata Tajam

Oknum yang mengadang rombongan grup wayang tersebut, terlihat mengacung-ngacungkan senjata tajam hingga berkata-kata kasar.

Manajer Giri Harja 3 Putra, Aziz Jaul Ramdan, membenarkan kejadian tersebut dialami rombongan grup wayang dengan dalang Yogaswara.

"Itu kejadiannya kemarin, sekitar jam 11-an di daerah Balegede, Naringgul, Cianjur," ujar Aziz saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (7/6/2024).

Aziz menjelaskan, awalnya rombongan selesai acara dari Ujung Genteng, Sukabumi, lalu melakukan perjalanan menuju Jelekong, Kabupaten Bandung.

Rombongan melintasi daerah Naringgul yang kebetulan sedang ada tutup buka jalan yang diaspal.

Berawal Salah Paham

"Secara kronologis awal keributan kurang tahu. Baru sampai lokasi ada kesalahpahaman, intinya," kata Aziz.

Aziz mengatakan, menurut sopir yang pertama melintas TKP karena jalan ditutup buka. Saat itu ada mobil gula dan engkel bisa melintas, katanya, beri uang Rp 12 ribu kepada penjaga palang di jalan tersebut.

"Terus nanyain ke yang jaga palang, itu kenapa bisa masuk, kalau bisa masuk mah sok biarin dilebihin juga jadi Rp 25 ribu (kata sopir). Tapi yang jaga tiba-tiba ngedorong dada sopir saya, di situ cekcok, enggak ada saling pukul hanya adu argumen," ujar Aziz.

Kebetulan mobil rombongannya, kata Aziz, juga sampai ke lokasi. Lalu orang turun tapi disangkanya mau ngeroyok yang jaga itu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved