Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Mayoritas karena LSL, Ada yang Masih Pelajar SMA
Angka penularan HIV/AIDS lebih banyak dari LSL (laki seks laki) jika dibandingkan dengan pengguna narkoba, jarum suntik, atau lainnya.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berbagai cara dilakukan oleh para pegiat kesehatan di Yayasan Grapiks yang berada di Kompleks Binakarya, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, untuk menekan, mengurangi, hingga memutus penularan HIV/AIDS.
Koordinator Lapangan Grapiks, Vika Nurdian, mengatakan, belakangan ini angka penularan HIV/AIDS lebih banyak dari LSL (laki seks laki) jika dibandingkan dengan pengguna narkoba, jarum suntik, atau lainnya.
"Begitu juga kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Bandung," ujar Vika, saat ditemui di Sekretariat Grafiks, Rabu (5/6/2024).
Menurut Vika, penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bandung, dari tahun ke tahun bisa dibilang meningkat.
"Tahun 2023 terdapat 346 kasus dan tahun ini (hingga Mei) 135 kasus," katanya.
Baca juga: Ada Balita dan Remaja di Kuningan yang Terpapar HIV/AIDS, Jumlah Penderita ODHA Meroket Setiap Tahun
Vika memaparkan, dari 346 kasus yang ditemukan pada 2023, sebanyak 328 akibat SLS, 8 waria, dan 10 pengguna narkoba suntik.
Sedangkan temuan di tahun 2024 sebanyak 130 akibat LSL, 3 waria, dan dua pengguna narkoba jarum suntik.
Sehingga angka korban terpapar HIV/AIDS mayoritas akibat LSL.
Maka pihaknya konsen dan terdapat tim lapangan untuk menjangkau LSL ini supaya mau memeriksakan atau tes HIV/AIDS dan memberikan edukasi sehingga bisa diketahui lebih dini.
"Setelah diketahui hasilnya bisa dilakukan antisipasi. Jika sudah terpapar supaya tak menularkannya kepada yang lainnya," kata Vika.
Jika tak diperiksa, kata Vika, bisa saja terus-menerus menularkan kepada yang lainnya.
Jika melihat dari kasus yang ditemuinya, kata Vika, terjadinya penyimpangan seksual tersebut memiliki penyebab beragam.
Baca juga: Di Subang Ada Organisasi LGBT Anggotanya 3 Ribu Orang, Dinkes Sebut Sumbang 33 Persen Kasus HIV/AIDS
"Ada yang sakit hati oleh wanita, sehingga ia berbalik tidak menyukai wanita. Akibat lingkungan, misal, dari kecil semua yang di rumahnya perempuan hingga ia berprilaku seperti perempuan dan menyukai sesama jenis," kata dia.
Bahkan, kata Vika, ada juga yang yang terpapar HIV/AIDS karena uang, sehingga ia menjual diri.
"Jadi yang menjual diri itu tak hanya perempuan tapi laki-laki juga ada. Jadi beragam penyebab orang menjadi LSL," katanya.
Rata-rata kalau dilihat dari usia, kata Vika, yang terpapar HIV/AIDS akibat LSL ini di usia produktif.
Baca juga: 129 Kasus Terbaru HIV/AIDS di Sumedang, Tersebar di Seluruh Kecamatan, Didominasi Lelaki Seks Lelaki
"Bahkan yang masih duduk di bangku SMA juga ada," katanya.
Sehingga, kata Vika, sangat penting peranan orang tuanya dalam mengawasi dan mendidik anaknya supaya tak terjerumus ke dalam hal seperti itu.
"Sebab jika pendidikan agamanya sudah kuat, pasti tak akan terjerumus ke dalam hal seperti itu," ucapnya. (*)
Ada Gelar Pasukan, Polisi Bakal Terapkan One Way di Cimareme sampai Pusdiklatpassus |
![]() |
---|
6 Sepeda Listrik Hilang Dicuri dari Toko di Majalaya Bandung, Ternyata Pelakunya Karyawan Sendiri |
![]() |
---|
Letjen Tandyo Budi Revita Semobil dengan Menhan dan Agus Subianto, Sinyal Jadi Wakil Panglima TNI? |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Bojongsoang Kabupaten Bandung Bandung, Korban Terlindas Saat Jatuh Menyalip |
![]() |
---|
Kasus PT BDS Naik ke Penyidikan, Vendor Sambut Positif: Sindir Bupati Bandung Lewat Karangan Bunga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.