Bocah Terbungkus Karung di Bekasi

Penampakan Sesajen dan Benda Klenik di TKP Pembunuhan Bocah dalam Karung di Bekasi, Milik Siapa?

Di dalam rumah, ditemukan juga benda-benda seperti sesajen, kendi, keris di satu meja yang tersusun rapi dalam kamar.

Editor: Ravianto
tribun jakarta
Penampakan sesajen dan benda-benda klenik di rumah Didik Setiawan di RT 03 RW 07 Kelurahan Ciketing Udik, Kota Bekasi. Didik Setiawan diduga kuat pembunuh GH, bocah perempuan yang ditemukan di belakang rumahnya. 

TRIBUNJABAR.ID, BEKASI - Polisi menemukan sejumlah sesajen dan barang klenik di rumah pelaku pembunuhan bocah 9 tahun yang ditemukan terbungkus karung di belakang rumah di Bekasi.

Pembunuhan itu sendiri terjadi di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi sementara mayat korban ditemukan Minggu (2/6/2024) dini hari.

GH, korban pembunuhan itu ditemukan di dalam lubang pompa air rumah pelaku yang bernama Didik Setiawan, 61 tahun.

Polisi menemukan sejumlah barang yang mencurigakan.

Di dalam rumah, ditemukan juga benda-benda seperti sesajen, kendi, keris di satu meja yang tersusun rapi dalam kamar.

Sedangkan jasad GH justru ditemukan terbungkus karung di lubang pompa air belakang rumah pelaku, setelah dilaporkan hilang pada Jumat (31/5/2024).

TKP Penemuan jasad bocah perempuan berinisial GH (9) di lubang sumur rumah RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
TKP Penemuan jasad bocah perempuan berinisial GH (9) di lubang sumur rumah RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. (yusuf bachtiar/tribun jakarta)

Korban diketahui dibunuh usai disetubuhi oleh pelaku.

Didik merayu korban dengan apel sebelum aksi pelecehan tersebut terjadi.

Kini muncul sosok M, yang ikut terseret kasus pembunuhan ini dan kepemilikan benda-benda tersebut.

Baca juga: Detik-detik Sandiwara Didik Setiawan Pembunuh Bocah dalam Karung di Bekasi Terbongkar

Sebab pelaku tak mengakui jika benda-benda itu miliknya.

"Di TKP ditemukan tempat praktik alat dukun jadi si pelaku (Didik) mengatakan alat praktik dukun itu punya M (saksi)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus.

Oleh sebab itu pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini.

Wajah Didik Setiawan usai mendapatkan bogem dari orang tua GH yang kesal mengetahui anaknya dibunuh pada Minggu (2/6/2024). GH, bocah 9 tahun ini ditemukan di lubang tempat pompa air di rumah Didik Setiawan di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (2/6/2024).
Wajah Didik Setiawan usai mendapatkan bogem dari orang tua GH yang kesal mengetahui anaknya dibunuh pada Minggu (2/6/2024). GH, bocah 9 tahun ini ditemukan di lubang tempat pompa air di rumah Didik Setiawan di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (2/6/2024). (Istimewa)

 "Ini sedang dalam pemeriksaan untuk kami dalami. Apakah benar si M itu sebagai seorang dukun atau si pelaku yang sebagai seorang dukun," ungkapnya.

Sering Kedatangan Tamu

Sudah beberapa waktu terakhir, Didik tinggal sebatang kara gegara ditinggal anak dan istrinya yang minggat akibat cekcok berkepanjangan,

Namun rumahnya justru ramai dan kerap didatangi tamu. Sehingga dugaan praktik perdukunan kian menguat.

Umah tetangga dekat kediaman pelaku mengatakan, aktivitas Didik sehari-sehari lebih sering di dalam rumah ketimbang keluar.

"Enggak pernah keluar di dalem terus, lah iya enggak pernah akrab sama tetangga," kata Umah, Senin (3/6/2024).

Tidak ada warga terdekat yang tahu persis pekerjaan Didik, hanya sebatas informasi lampau yang menyebut pelaku berprofesi sebagai montir panggilan.

Karena aktivitasnya yang sering di rumah, warga ragu pelaku benar-benar berprofesi sebagai montir atau bekerja.

Umah selaku tetangga terdekat pun cukup heran, Didik yang tinggal seorang diri dan tak pernah terlihat bekerja bertahan hidup dari penghasilan apa.

Aktivitas yang sering diketahui warga yakni, rumah pelaku cukup sering kedatangan tamu hingga larut malam atau bahkan sampai pagi buta.

Menurut Umah, tamu yang biasa datang rata-rata berperawakan bapak-bapak berkelompok.

"Tamunya sekali datang rame bapak-bapak semua, sering ditamuin, datangnya malam jam 7 jam 8 sampe pagi," kata Umah.

Umah tak tahu persis tujuan kedatangan tamu ke rumah pelaku, aktivitas yang sampai pagi cukup mengganggu warga.

"Sering (ada tamu) makanya pernah adek saya ngomel karena terlalu sering ada tamu sampe pagi berisik," ungkap Umah.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Misteri Kepemilikan Sesajen di Rumah Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi, Punya Siapa?, https://jakarta.tribunnews.com/2024/06/05/misteri-kepemilikan-sesajen-di-rumah-pelaku-pembunuhan-bocah-9-tahun-di-bekasi-punya-siapa?page=all.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved