Ayah Egi yang Fotonya Viral Yakin Anaknya Tidak Terlibat Kasus Vina Cirebon, Sudah Didatangi Polisi

Dursama juga berharap netizen dapat lebih bijak dalam menilai dan tidak sembarangan menuduh.

"Saya berharap untuk netizen dapat lebih jeli dan bijak, jangan asal tuduh, itu saja," ucap Dursama.

Diberitakan sebelumnya, setelah polisi merilis nama dan ciri-ciri Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus Vina di Cirebon, banyak netizen yang melakukan cocoklogi terhadap akun-akun dan foto-foto yang mirip dengan deskripsi pelaku.

Hal ini menyebabkan sejumlah orang yang sebenarnya tidak terlibat merasa gelisah dan terganggu oleh tuduhan-tuduhan tersebut.

Salah satu orang yang menjadi korban cocoklogi ini adalah Hegi Rian Prayoga (28), yang biasa dipanggil Egi.

Ditemui di sebuah kafe di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Egi menjelaskan bahwa beberapa foto yang beredar di media sosial memang miliknya, namun ia menegaskan bahwa ia bukan pelaku yang dituduhkan.

Salah satu foto yang tersebar, yakni saat dirinya menggunakan topi hitam terbalik dengan telinga bagian kiri dalam kondisi bolong.

Di dalam bingkai foto itu terdapat juga foto Pegi Setiawan yang baru-baru ini ditangkap dan disebut korban salah tangkap.

Dalam bingkai foto itu juga tertulis kalimat 'coba netizen sama ga'.

Egi sendiri memiliki beberapa kemiripan seperti namanya dari Hegi dan Pegi, tingginya sekitar 160 sentimeter dan badannya yang kecil saat dirinya yang beredar.

Namun kini, badan Egi lebih gempal dibanding fotonya dulu.

"Ya, nama saya Hegi Rian Prayoga atau biasa dipanggil Egi. Jadi, foto yang beredar itu beberapa di antaranya benar foto saya."

"Awalnya saya juga kaget kenapa bisa viral seperti ini, setelah dicari tahu ternyata disangkutpautkan dengan pelaku kasus Vina dan Eki, sementara saya tidak pernah melakukannya sama sekali. Tuduhan semua tidak benar," ujar Egi saat diwawancarai media, Senin (3/6/2024) malam.

Ia menjelaskan, bahwa fotonya mulai viral sekitar dua minggu yang lalu.

Awalnya, dia mengira itu hanya bercandaan saja dan tidak terlalu menanggapinya serius.